KHITTAH.CO, YOGYAKARTA – Diyah Puspitarini Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA) lebih suka menyebut Hari Kartini 2018 ini sebagai Hari Emansipasi Berkemajuan.
Emansipasi berkemajuan yang dimaksud Diyah adalah emansipasi yang memiliki semangat, alam pikir, perilaku, dan berorientasi kedepan.
“Selain itu, emansipasi berkemajuan nantinya dapat mewujudkan perempuan dalam kehidupan yang lebih baik, mengangkat derajat perempuan dalam berbagai bidang, mampu memberikan manfaat dan solusi atas permasalahan perempuan hari ini,” kata Diyah sesuai dilansir dari Muhammadiyah.or.id, Ahad, 22 April 2018.
Nantinya Diyah berharap emansipasi tidak hanya bernostalgia pada masa lampau dan menjadikan bulan April sebagai bulan emansipasi, namun berkemajuan menjadikan emansipasi dilaksanakan terus menerus.
“Emansipasi harus berisi dengan karya nyata dan memberdayakan perempuan karena emansipasi bukan menjadi isu perempuan atau hanya milik perempuan saja, tetapi menjadi masalah bangsa bersama,” jelas Diyah.
Untuk itu, menurutnya, peran pemerintah dan masyarakat untuk terwujudnya emansipasi ini sangatlah besar karena patut diketahui bahwa saat ini masih ada diskriminasi sehingga emansipasi belum dapat berjalan dengan baik.
“Emansipasi bukan hanya tugas perempuan, namun menjadi tugas bagi semua elemen agar bergerak bersama mewujudkannya. Diskrimasi yang didipatkan perempuan masih ada dalam bidang pendidikan, hukum, dan lainnya,” imbuhnya.(*)