Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Rektor ITB Ahmad Dahlan Berbagi Pengalaman dengan Kader Muhammadiyah Bantaeng

×

Rektor ITB Ahmad Dahlan Berbagi Pengalaman dengan Kader Muhammadiyah Bantaeng

Share this article

KHITTAH.CO, BANTAENG – Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta Dr. Mukhaer Pakkanna berbagi pengalaman dengan kader Muhammadiyah Kabupaten Bantaeng. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Bantaeng Irianto.

Kegiatan silaturrahim ini dilaksanakan di Cafe Baling-Baling yang diinisiasi gabungan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Kabupaten Bantaeng, Selasa, 18 Agustus 2020.

Mukhaer mengawali kisahnya dengan kegagalannya masuk Perguruan Tinggi Negeri idamannya. Gagal memasuki perguruan tinggi yang diimpikan, membuat Mukhaer sempat merasa tidak percaya diri, dan menganggap diri sebagai orang yang bodoh dari teman-temannya.

Untunglah ia sempat mengenyam dapur perkaderan organisasi Ikatan Remaja Muhammadiyah (sekarang Ikatan Pelajar Muhammadiyah).

“Bermodalkan pengalaman organisasi di IRM, saya melanjutkan organisasi di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Setelah menjalani perkaderan dan berinteraksi dengan orang-orang yang cerdas, saya berangsur lupa bahwa saya orang yang bodoh,” kata Mukhaer.

Menurutnya, berinteraksi adalah obat galau, sumpek dan macam-macam sikap pesimistik. Dalam proses interaksi inilah, lanjut Muhajir, kita perlu mencari guru, atau orang yang patut diteladani pikiran dan sikap kesehariannya.

“Semester tiga, saya mulai belajar menulis, dan akhirnya bisa terbit di beberapa media cetak. Akhirnya, teman-teman organisasi sangat sering menghadiahi saya buku. Di semester lima, saya telah dipanggil sebagai narasumber, dan disandingkan dengan beberapa tokoh akademisi yang begelar Doktor dan Professor,” ungkap Rektor ITB Ahmad Dahlan ini.

Keaktifan berorganisasi di IMM, mengantarkannya hingga ke Jakarta, sebagai fungsionaris DPP IMM. Di Ibukota, ia sempat menjalani berbagai profesi, mulai dari wartawan, hingga penulis pidato anggota DPR RI.

Mukhaer juga menekankan pentingnya silaturahmi. “Meski seseorang sangat cerdas secara intelektual, namun tanpa silaturahmi atau kecerdasan sosial, maka kita tidak akan menjadi siapa-siapa,” pesannya.

Narasumber lainnya, Wakil Ketua DPRD Bantaeng Irianto turut menyampaikan pengalamannya. Ia memulai karirnya sebagai Kepala Desa, sebelum menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng.

“Memperjuangkan kepentingan masyarakat adalah salah satu konsekuensi menjadi legislator. Olehnya karena itu, masyarakat seharusnya tidak segan menyampaikan kebutuhan atau persoalannya, agar DPRD juga terbantu dalam menjalankan tugasnya,” lanjut Irianto.

Kehadiran Mukhaer memberi inspirasi bagi kader Muhammadiyah Bantaeng, mendapat apresiasi dari Ketua Umum PC IMM Bantaeng, Sunarti.

“Kami sangat bersyukur, mendengar langsung pengalaman ayahanda yang sudah berkiprah hingga ke Jakarta. Ini merupakan spirit dan motivasi bagi kami bahwa setiap diri memiliki potensi dan merupakan tantangan agar potensi itu bisa digunakan dengan seoptimal mungkin,” kata Sunarti.

 

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UNISMUH MAKASSAR

Leave a Reply