KHITTAH.CO, MAKASSAR– Menjalani pengobatan bagi seorang pasien TB Resisten Obat (TB-RO), tidaklah mudah, butuh perjuangan, motivasi besar, dan juga dukungan dari keluarga agar proses pengobatan itu berjalan sesuai rencana hingga sembuh.
Hal tersebut diungkapkan Manager Kasus TB-RO SR TB Care Aisyiyah Sulsel, Masnidar, di sela-sela kegiatan Periodic Gathering DR TB Patient And Family, di Gedung Serbaguna Aisyiyah Sulsel, Selasa, 29 September 2020.
Masnidar menjelaskan, kasus TB Resisten obat saat ini menjadi perhatian besar karena terus bertambahnya kasus serta semakin tingginya angka putus berobat serta pasien terkonfirmasi tapi enggan berobat.
“Di Makassar saja untuk saat ini total ada sekitar 132 kasus pasien putus obat serta pasien postif TB-RO yang belum berobat,” pungkasnya.
Masnidar menjelaskan bahwa alasan umum pasien putus obat atau enggan berobat karena kurangnya dukungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal.
Fasiliator kegiatan adalah supporter pasien diantaranya Wahyu Mitasari, Alfi Fadhila dan Abd Haris Azis.
Wahyu Mitasari, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memperkuat motivasi pasien dengan mengajak mereka dan keluarganya untuk bercerita mengenai proses berobat, kendala serta stigma yang dihadapi.
“Seiring dengan pertemuan, komunikasi dan informasi yang baik, stigma sudah berkurang. Tapi ini tetap harus selalu diperkuat yakni dukungan psikososial bagi pasien agar motivasinya tetap terjaga hingga dinyatakan sembuh,” tuturnya.
Koordinator TB Care Aisyiyah Sulsel, Wahriyadi menambahkan bawah kegiatan dilaksanakan selama dua hari yakni 28-29 September 2020.
“Diikuti 20 pasien TB-RO dengan didampingi masing-masing satu orang keluarga, dengan rincian 10 pasien perhari sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan Covid-19,” jelasnya. (Kasri)