KHITTAH.co, JAKARTA- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI mengumumkan daftar perguruan tinggi penerima bantuan pemerintah atas Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Ini tertuang dalam surat resmi tertanggal 6 Juni 2021.
Dalam surat dengan nomor 0324/E.E1/KM.11.02/2021 tersebut, diumumkan, terdapat 142 perguruan tinggi yang meraih hibah program tersebut. Sesuatu hal yang membanggakan, sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) berhasil lolos. Tidak terkecuali tiga PTM yang berada di Sulsel.
Tiga PTM tersebut yakni, Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR), Universitas Muhammadiyah Palopo, dan Universitas Muhammadiyah Sinjai.
Atas capaian ini, Ketua Panitia Pelaksanaan Visitasi dan Verifikasi Kelayakan PKKM UM Palopo, Dr. Antong, menghaturkan kesyukurannya. Ia menyebut, capaian ini berkat kerjasama tim yang selalu solid. Kata dia, ini juga tidak terlepas dari dukungan pimpinan serta seluruh sivitas akademik UM Palopo.
“Alhamdulillah, UM Palopo lolos hibah PKKM tahun 2021 untuk dua prodi, yakni manajemen dan akuntansi. Dengan hibah ini maka diharapkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kampus Merdeka pada tahun 2020 dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan program sarjana dapat tercapai serta Indikator Kinerja Utama (IKU) juga akan dapat diwujudkan,” kata Antong.
Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Aset, dan Keuangan UM Palopo, Dr. Hadi Pajarianto, menyatakan kebanggaannya. Bagaiamana tidak, Hadi menyebut, PKKM ini merupakan salah satu program bergengsi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Program ini dalam rangka percepatan tranformasi dan pencapaian 8 IKU di perguruan tinggi. Karena itu, atas kerjasama semua pihak Pimpinan, Tim Task Force, Prodi, alhamdulillah, UM Palopo lolos,” kata Warek II UM Palopo ini.
Hadi juga menyebut bahwa lolosnya UM Palopo dalam PKKM ini tidak terlepas dari bimbingan Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Terima kasih kepada Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang telah memfasilitasi dan melakukan supervisi secara berkelanjutan sehingga PKKM dapat kita raih, dan kita laksanakan,” ungkap Hadi.
Lebih lanjut, Hadi membeberkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan program. “Ini agar lima bulan waktu yang tersisa, semua program dapat terlaksana dengan baik,” tutup Hadi (zh).
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
