KHITTAH.CO, Maros – Mahasiswa KKN-T Universitas Hasanuddin Gelombang 106 Wilayah Maros 3 mengadakan sosialisasi budidaya sayuran dengan metode vertikultur dan aquaponik. Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu (24/7/2021) di Rumah Ketua RW 6 dengan partisipan terbatas sebanyak 5 orang. Mereka adalah ibu rumah tangga warga RW 6, Lingkungan Baniaga, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya budidaya sayuran di pekarangan rumah dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan dalam masa pandemi Covid– 19.
Penanggung jawab kegiatan, Sherly Putriani, mahasiswi Fakultas Pertanian Prodi Agroteknologi menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah sebagai tempat untuk pengembangan budidaya sayuran sehingga meskipun di lahan yang terbatas masyarakat tetap bisa melakukan penanaman sayuran.
“Budidaya sayuran bisa dilakukan di rumah – rumah meskipun lahan yang kita miliki itu sempit. Dengan metode vertikultur lahan yang sempit tetap bisa dimanfaatkan dengan cara melakukan penanaman sayuran secara bertingkat atau vertikal,” tutur Serly.
Lebih lanjut, Amryati Khaedar, mahasiwi Fakultas Perikanan Prodi Budidaya Perairan juga menambahkan bahwa selain metode vertikultur, masyarakat bisa menggunakan metode aquaponik. Dengan metode aquaponik masyarakat bisa melakukan budidaya sayuran serta budidaya ikan dalam sebuah sistem yang sama.
“Melalui sosialisasi ini masyarakat khususnya Ibu – ibu bisa mengetahui pemanfaatan budidaya sayuran dan ikan menggunakan metode aquaponik. Masyarakat dapat memproduksi pangan berbasis protein ikan maupun sayuran dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah,” jelas Amryati.
Mahasiswa KKN-T Maros 3 berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat Kabupaten Maros khususnya Kelurahan Taroada mampu memanfaatkan ruang terbatas mereka yang ada di rumah dengan melakukan budidaya sayuran maupun ikan.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, Ibu – ibu nantinya mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri di rumah. Sehingga sayuran yang ditanam dapat dipetik kapan pun jika dibutuhkan. Dengan melakukan budidaya mandiri, sayuran yang dihasilkan pun lebih terjamin kualitasnya serta sehat dan ekonomis”. Harap Amryati.
Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian benih bayam merah dan kangkung kepada warga.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
