Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanMuhammadiyahPendidikan

Ijazah Madrasah Muallimin Yogyakarta Diakui Setara dengan Ma’had Al-Azhar Mesir

×

Ijazah Madrasah Muallimin Yogyakarta Diakui Setara dengan Ma’had Al-Azhar Mesir

Share this article

KHITTAH.co, Yogyakarta- Direktur Administrasi Umum untuk Mahasiswa Internasional melalui surat resmi ke KBRI Cairo, tanggal 22 September 2021 menyampaikan hasil penetapan Sidang Majelis Tinggi Al-Azhar.

Penetapan Sidang Majelis tersebut berisi keputusan muadalah (penyetaraan) ijazah bagi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dengan ijazah Ma’had Buus Islamiyah Al-Azhar (sederajat SMA).

Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Aly Aulia L, menyampaikan rasa syukur atas keputusan penyetaraan ijazah ini.

“Dengan rasa syukur yang amat mendalam kami sampaikan bahwasanya bertepatan dengan hari Rabu, 22 September 2021, al-idarah al-ammah li al-thullab al- wafidin majma’ buuts al-azhar asy-syarif telah mengeluarkan surat keputusan melalui Atase Pendidikan dan kebudayaan KBRI Kairo. Keputusan inimengenai persetujuan mu’adalah ijazah Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta bersamaan dengan lembaga Pendidikan lainnya ditandai langsung oleh Fathi Abdul Fattah Fahmi selaku direktur umum,” jelas Aly.

Sesuai dengan keputusan dari Al-Azhar tersebut, penyetaraan ijazah diberikan pada program IPS (ilmu-ilmu Sastra dan Humaniora) dan IPA (ilmu-ilmu Eksakta). Muadalah (penyetaraan) ijazah tersebut sangat penting karena  ini merupakan syarat utama dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Al-Azhar.

Diketahui, Muadalah tersebut merupakan syarat, baik mereka yang mengikuti seleksi jalur beasiswa maupun non-beasiswa (mandiri). “Jika tidak mempunyai ijazah yang disetarakan, maka yang bersangkutan tidak bisa melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar,” tutur Aly.

Aly menerangkan, surat persetujuan tersebut berangkat dari proses panjang bermula dari pembentukan Tim muadalah PCIM Mesir pada 7 Maret 2020 yang diketuai oleh Fathu Rabbani yang beranggotakan beberapa alumni Mu’allimin dan Mu’allimaat Muhammadiyah.

Hal ini kemudian dilanjutkan dengan penyusunan materi serta dokumen pengajuan yang diminta oleh pihak Universitas Al-Azhar. Dalam prosesnya, Tim muadalah didampingi langsung oleh Staf Atase Pendidikan Kedubes Mesir, yaitu Subhan Jaelanidan Wahyudi Abdurrahim  yang kebetulan juga menjadi penasehat PCIM Mesir.

Selain itu, Aly juga menambahkan penjelasan bahwa penyetaraan ijazah ini dilakukan untuk menanggapi kerjasama Al-Azhar dengan PP Muhammadiyah yang telah dilaksanakan pada 2003 silam yaitu pada poin hubungan antar lembaga pendidikan.

“Persetujuan tersebut menjadi pintu awal kerjasama dan proses panjang selanjutnya bagi pondok pesantren Muhammadiyah lainnya. dengan diterimanya muadalah ini, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah tidak perlu lagi bergantung pada ijazah dari Kemenag untuk memberangkatkan siswanya ke Universitas Al-Azhar, walaupun tetap harus melakukan tes seleksi dengan segala persiapanny” kata Aly.

Selain itu, lanjut Aly, ini juga memperbesar peluang untuk mendapatkan kuota beasiswa pendidikan khusus dari Universitas Al-Azhar. Muadalah juga dapat menjadi jalan internasionalisasi Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di kawasan Timur Tengah,” pungkas direktur yang juga alumni Universitas Al-Azhar tersebut.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply