Oleh: Dzanur Roin*
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, Niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh Allah benar-benar maha pengampun, maha penyayang” (QS An-Nahl : 18).
Nikmat itu artinya pemberian, anugrah, enak dan lezat. Mensyukuri nikmat Allah berarti kita berterima kasih kepadaNya dengan cara mengingat atau menyebutkan nikmat-nikmat tersebut. Selain mengingat dan menyebut kita gunakan kenikmatan tersebut untuk melaksanakan apa yang menjadi perintahNya dan meninggalkan segala sesuatu yang menjadi laranganNya.
Dalam hidup ini banyak sekali nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita semua. Mulai dari nikmat jasmaniyah, nikmat alamiyah, dan nikmat ikhtiyariyah. Nikmat jasmaniyah yaitu nikmat yang berupa badan beserta anggota-anggotanya yang lengkap dan berfungsi sebagaimana mestinya. Tubuh kita dalam keadaan sehat-sehat saja.
Sehat itu mahal harganya. Dan orang yang merasakan nikmatnya sehat adalah orang-orang yang sekarang dalam keadaan terbaring sakit. Orang yang tidak sakit jarang bisa merasakan nikmatnya sehat. Mereka sering lupa nikmat yang besar ini, mereka baru ingat kalau sedang diuji dengan sedikit sakit. Maka benarlah apa yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits “Dua macam kenikmatan yang sering dilupakan oleh manusia adalah nikamt sehat dan nikmat sempat ”
Secanggih apapun teknologi tidak akan mampu menghitung banyaknya nikmat Allah yang telah kita rasakan. Mulai dari bangun tidur sampai kita tidur lagi. Allah swt tiada berhenti memberikan nikmatnya. Udara yang bisa kita nikmati adalah karunia Allah. Udara merupakan suatu unsur yang penting bagi kehidupan kita, akan tetapi kita sering mengabaikan dan lupa mensyukuri keberadaanya. Dalam surat Ibrahim ayat 34 Allah menjelaskan “ Dan dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepadaNYA. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya, sungguh manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah”
Dalam satu menit, manusia dewasa rata-rata menghirup udara sebanyak 7-8 liter. Dalam satu jam manusia membutuhkan 480 liter udara. Sehingga dalam sehari semalam yakni 24 jam manusia membutuhkan 11.520 liter udara. Pada udara yang dihirup manusia ada 20% merupakan oksigen. Berarti dalam sehari manusia membutuhkan kurang lebih sekitar 2.200 liter oksigen. Jika harga oksigen dipasaran seharga 25.000 perliter maka manusia dalam sehari mengeluarkan sekitar 55.000.000,- juta rupiah. Itu baru oksigen yang kita hirup. Belum dengan nikmat nikmat yang lain. Sungguh berapapun harta yang kita miliki tidak akan mampu untuk membelinya. Mari kita gunakan nikmat-nikmat Allah dengan sebaik-baiknya dan seanfaat-manfaatnya.
Lalu bagaimana kita menggunakan nikmat sehat yang telah dikaruniakan oleh Allah kepada kita semua tanpa harus membayar sepeserpun. Dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 bahwasanya Allah swt menciptakan manusia hanya untuk beribadah “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku”
Sholat, zakat, puasa dan haji adalah bentuk-bentuk ibadah mahdhah. Sedangkan ibadah ghoiru mahdhoh adalah segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilakukan dengan niat ikhlas mencari ridho Allah. Ibadah yang kita lakukan harus sesuai dengan apa yang telah dicontohkan olah Rasulullah.
Selagi kita sehat, mari kita tunaikan kewajiban kita sebagai hamba Allah. Melaksanakan sholat dengan tepat waktu dan berjamaah, pada harta yang kita miliki ada hak-hak orang fakir miskin yang harus kita tunaikan, berinfaq dan sedekah kita jadikan kebiasan. Karena itu kebiasaan orang-orang yang beriman. Sesuatu yang baik perlu kita paksakan karena dengan keterpaksaan tersebut akan menjadi kebiasaan dan dari kebiasaan tersebut itulah karakter kita sebagai makhluk social.
Sambil santai sejenak barang kali kita bisa merenungkan lagunya bang Haji Rhoma Irama dengan judul Nilai Sehat. Lagu yang diciptakan pada tahun 90 an ini, liriknya sampai sekarang masih enak di dengar dan sesuai dengan apa yang kita alami sekarang. Berikut ini liriknya untuk lagunya
Nilai Sehat
Kekasih tak menggiurkan
Permata tak menakjubkan
Jabatan tak membanggakan
Lingkungan tak menggairahkan
Pabila penyakit bersarang di badan
Dunia tak lagi menjadi ukuran
Yang manis pahit di lidah
Yang indah buruk di mata
Yang kaya miskin di dada
Yang gagah lemah di rasa
Pabila penyakit bersarang di badan
Dunia tak lagi menjadi ukuran
Sebagai ujian sakit pasti dating pada tiap insan
Dzikirkanlah nama-Nya
Sabar tawakkallah mohon kesembuhan
Semoga musibah membawa hikmah
Menghapuskan dosa
Bahagia, paling Bahagia
Yang sehat walau tak punya
Berharga, paling berharga
Yang sehat dia terkaya
Peribahasa hidup dengan nasi dan garam
Gairah selera penuh kelezatan
Jagalah sehatmu kawan
Syukuri nikmatnya tuhan
Gunakan sehatmu kawan
Juanglah di jalan tuhan
Betapa tingginya nilai kesehatan
Itulah hartamu yang tak terbandingkan
* Guru SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM dubes)