Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaHikmah RamadanMuhammadiyah

Penutupan Pengajian Ramadan, Prof Ambo Minta Pimpinan dan Kader Baca Dokumen Resmi Persyarikatan!

×

Penutupan Pengajian Ramadan, Prof Ambo Minta Pimpinan dan Kader Baca Dokumen Resmi Persyarikatan!

Share this article

KHITTAH.co, Makassar- Ketua PW Muhammadiyah Sulsel meminta seluruh pimpinan dan kader Muhammadiyah untuk rajin membaca dan mempelajari dokumen-dokumen resmi Persyarikatan.

Hal ini disampaikan Prof. Ambo Asse pada Penutupan Pengajian Ramadan 1443 H PW Muhammadiyah Sulsel, Ahad, 10 April 2022, di Balai Sidang Muktamar Unismuh Makassar.

“Saya melihat, sepertinya, bapak-bapak dan ibu-ibu ‘Aisyiyah ini banyak yang tidak baca itu dokumen-dokumen resmi Muhammadiyah. Padahal itu manhaj gerakan kita,” ungkap Prof. Ambo.

Diketahui, dokumen-dokumen resmi Persyarikatan yang merupakan manhaj gerakan yaitu, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Masalah Lima, dan Kepribadian Muhammadiyah.

Ada juga Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah, Langkah Muhammadiyah, hingga Pernyataan Pemikiran Abad Kedua Muhammadiyah.

Terakhir, konsepsi Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah yang diputuskan dalam Muktamar 47 di Makassar pada 2015 lalu juga perlu dibaca dan dihayati oleh seluruh pimpinan dan kader.

Prof Ambo juga berharap nilai-nilai dasar Persyarikatan Muhammadiyah dapat dihayati dalam menjalankan organisasi dan amal usaha Muhammadiyah.

Selain itu dia berharap, setiap pimpinan dapat saling menggembirakan dalam ber-Muhammadiyah. Ia melanjutkan, gerakan-gerakan dalam menyelesaikan masalah-masalah Persyarikatan diharapkan untuk mengedepankan sikap sabar.

“Kita harus sabar dalam mengurus Muhammadiyah, saling menggembirakan, dan saling memaafkan atas segala kesalahan,” tutur Prof. Ambo

“Karena kalau kita tidak sabar, di situlah biasa kita tidak sukses. Padahal Allah meminta kita untuk berjihad dan bersabar. Jadi kita harus sabar dalam mengelola Muhammadiyah dan mengelola amal usaha,” tegas Prof. Ambo.

Dengan berakhirnya pengajian Ramadan ini, Prof Ambo berharap, seluruh peserta akhirnya dapat meneguhkan ideologi Muhammadiyahnya.

“Ini harapan besar, karena itulah tujuan kita mengangkat tema pengajian ini. Itulah kenapa materi-materinya muatannya adalah penguatan ideologi,” jelas Prof Ambo.

Prof Ambo juga menyilakan Pimpinan Daerah Muhammamdiyah untuk menggelar pengajian Ramadan di daerahnya.

“Silakan menyurat ke Majelis Tablig untuk berkoordinasi dengan Pimpinan Wilayah. Nanti Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang menunjuk siapa yang ditugaskan ke situ,” tutup Prof. Ambo (Fikar).

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply