KHITTAH.co, Sidrap– Muhammadiyah Sidrap diketahui sebagai salah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) berprestasi di Sulawesi Selatan.
Hal ini karena salah satu pimpinan cabang Muhammadiyah (PCM) naungannya, yakni PCM Rappang dinobatkan sebagai PCM unggulan tahun 2021 oleh PP Muhammadiyah.
Diketahui, oleh Lembaga Pembinaan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah, PCM Rappang mendapatkan angka 9 dalam penilaian.
Angka ini nyaris mendekati nilai sempurna. Salah satu keunggulan ranting tersebut yakni pengelolaan aset dan aktivitas ranting yang terus dipertahankan.
Pencapaian PDM Sidrap dan PCM Rappang tentu tidak bisa dilepaskan dari kontribusi Universitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang. Perguruan tinggi ini merupakan amal usaha Muhammadiyah terbesar di Bumi Nene Mallomo.
Rektor Universitas Muhammadiyah Rappang, Prof Jamaluddin Ahmad mengungkapkan pihak UMS Rappang telah berkomitmen mewujudkan visi amal usaha maju bersama Persyarikatan.
“Karena itulah, UMS Rappang terus memberikan perhatian dan berkontribusi konkret pada cabang dan ranting yang ada di Sidrap,” ungkap Prof Jamal saat diwawancarai via telpon, Kamis, 28 April 2022 malam.
Diketahui, tahun-tahun sebelumnya, UMS Rappang juga membantu pengelolaan amal usaha pendidikan di PCM Pitu Riawa.
Kini, UMS Rappang bahkan memberikan dana cair sebesar Rp1 juta/bulan bagi seluruh PCM di Sidrap. Dana yang wajib dilaporkan penggunaanya ini untuk mendukung kegiatan dakwah di cabang-ranting.
“Kalau di Sidrap kita jalan seperti itu. Saya berharap di beberapa tempat yang ada universitasnya juga melakukan hal yang sama. Saya pikir, maju tidaknya cabang-ranting juga tergantung bagaimana sinergi dan kolaborasi kita berjalan,” ungkap Prof. Jamal.
UMS Rappang berharap dengan dana ini, cabang dan ranting bisa terbantu dan tergerak sehingga rutin menggelar kerja-kerja organisasi dan dakwah.
Prof Jamal menegaskan bantuan riil seperti ini penting untuk menjadi solusi, paling tidak, mendukung gerak akar-rumput.
“Kalau amal usaha saja yang terus kita genjot, amal usaha sudah lari sambil lompat, sementara cabang rating ini masih jalan tertatih-tatih, pincang Persyarikatan,” ungkap Jamal.
Selain itu, Prof Jamal juga memberikan sumbangsih pemikiran untuk direfleksikan bersama oleh seluruh komponen Persyarikatan, terkhusus bagi penggerak akar-rumput dan pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Ia menyebut, ada tiga hal yang bisa diterapkan oleh PCM-PRM yang diambil dari pola-pola di AUM. Pertama, manajemen kelembagaan.
“Boleh dikatakan, sudah sangat ideallah persoalan manajemen didalam kampus, ini yang harus kita tularkan ke pimpinan cabang dan ranting,” saran Prof Jamal.
Selanjutnya, inovasi sistem. “Di perguruan tinggi kita kan luar biasa ide dan gagasannya teman-teman terkait inovasi pengembangan, tapi kan hanya berlaku di kampus saja, tidak tersebar luas. Itu yaang saya kira harus kita upayakan menular,” tukas Jamal.
Ketiga, kualitas sumber daya manusia. Prof Jamal menyebut, tidak ada satu pun pihak yang tidak menyadari betapa besar peran SDM dalam suatu upaya pengembangan.
“Harapan saya, amal usaha atau pihak perguruan tinggi, misalnya, mendistribusikan SDM-nya dan menularkan kualitas SDM-nya ke cabang dan ranting, karena apapun alasannya, yang menggerakkan persyarikatan kita yah tergantung kualitas SDMnya,” tutup Rektor UMS Rappang (Fikar).