Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Cetak Dai Pelajar dan Advokat Perempuan, IPM Sulsel Gelar Pelatihan 2 Bidang

×

Cetak Dai Pelajar dan Advokat Perempuan, IPM Sulsel Gelar Pelatihan 2 Bidang

Share this article

KHITTAH.CO, GOWA – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sulawesi Selatan (PW IPM Sulsel) menggelar Pelatihan Dua Bidang, Jumat, 27 Mei 2022 di Pusdiklat Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Pelatihan yang mengangkat tema “Wahana Dakwah Keilmuan” ini dihadiri oleh Dr KH Mustari Bosra selaku Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel yang sekaligus akan membuka acara secara resmi, serta Pimpinan Daerah IPM se-Sulsel.

Sekretaris Umum PW IPM Sulsel Sucipto Al-Muhaimin menyampaikan, Pelatihan Dua Bidang ini merupakan salah satu upaya IPM untuk mencetak kader dai Pelajar Muhammadiyah yang mumpuni dalam keilmuan dan metode dakwah.

“Ini juga merupakan upaya IPM Sulsel untuk sekaligus memperkuat ideologi Muhammadiyah di kalangan pelajar,” kata Sucipto.

Ia berharap, sepulang dari pelatihan ini, peserta dapat menghidupkan kembali dakwah mulai dari ranting sampai daerah yang telah redup di kalangan pelajar.

“Mereka diharapkan dapat menjadi motor penggerak gerakan dakwah pelajar muhammadiyah serta untuk menindaklanjuti pengaderan Dai Pelajar Muhammadiyah II ini,” ungkap Sucipto.

saat beri sambutan ini merupakan salah satu agenda yang digagas dalam satu pelatihan baik Bidang Kajian Dakwah Islam (KDI) maupun Bidang Ipmawati.

Pihaknya telah mencanangkan Gerakan IPM Back to Masjid yang dibentuk sebagai ejawantah dari agenda aksi dan program kerja Pelatihan Da’i Pelajar Muhammadiyah Tiga (PDPM 3) ini.

Sucipto juga menyebut bahwa sekolah Volunter Ipmawati ini merupakan revolusi baru yang digagas oleh Bidang Ipmawati untuk menggantikan Pendidikan Khusus Ipmawati Tiga (Diksusti 3).

“Tujuannya untuk menjawab tantangan zaman di mana kecaman-kecaman terhadap perempuan semakin besar,” lanjut dia.

Pelatihan Sekolah Volunter Ipmawati ini, lanjut Sucipto, untuk mengupayakan terbentuknya volunteer yang mengadvokasi kekerasan pada perempuan di tataran Pimpinan Daerah se-Sulsel.

“Mereka akan bertugas menangani kasus-kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan yang sering terjadi pada pelajar. Mereka melakukannya melalui pendampingan teman sebaya,” ungkap Sucipto.

Sementara itu, Dr KH Mustari Bosra selaku Wakil Ketua PWM Sulsel mengamanahkan, IPM harus menjadi organisasi Khaira Umma yang berfastabiqul khairat sekaligus menjadi da’i dan relawan yang meniru spirit K.H Ahmad Dahlan.

“Karena itu diharapkan, pelatihan ini bisa melahhirkan bibit-bibit persyarikatan dari rahim IPM yang akan melanjutkan dakwah Muhammadiyah khususnya para da’i di Sulsel. Bberapa hal pokok harus menjadi bekal, yaitu ilmu, keterampilan, serta finansial.,” ungkap Mustari Bosra.

Kiai Mustari juga menanggapi pernyataan Sekretaris Umum PW IPM Sulsel dengan menyatakan dirinya mendukung proyeksi IPM yang akan banyak sektor-sekto di bidang Dakwah, Ekonomi, Sosial, dan didang lainnya.

“Dari sektor tersebut, Kader IPM Sulsel diharapkan mampu mengisi bidang-bidang yang telah disediakan dan dapat saling bahu membahu di bidang tersebut, sebagaimana Persyarikatan Muhammadiyah saat ini,” tutup Wakil Ketua PWM ini.

(Fitrah/ Fikar)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply