Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

UEA Pelajari Spirit Inklusivisme Muhammadiyah, Undang Hadiri Forum for Peace

×

UEA Pelajari Spirit Inklusivisme Muhammadiyah, Undang Hadiri Forum for Peace

Share this article
Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Syafiq Mughni menerima cindramata dari Delegasi Uni Emirat Arab, Kamis, 28 Juli 2022.

KHITTAH.CO, Jakarta- Uni Emirat Arab mempelajari Inklusivisme Muhammadiyah, lantas mengundang Persyarikatan ini untuk hadir dalam Konferensi Internasional Abu Dhabi Forum for Peace pada Desember 2022 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Atas undangan itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan kesiapannya untuk hadir langsung.

Hal ini disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr Syafiq Mughni, saat menerima kunjungan delegasi dari Uni Emirat Arab (UEA), Kamis, 28 Juli 2022, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.

Muhammadiyah siap berpartisipasi dalam gerakan global ini dan insyaallah akan hadir pada konferensi tersebut atas undangan beliau,” ungkap Syafiq Mughni.

Delegasi UEA yang datang adalah Sekretaris Jenderal Abu Dhabi Forum for Peace, Dr. Al-Mahfouz bin Syaikh Abdullah bin Bayyah, Anggota Board of Trustees dari Abu Dhabi Forum for Peace Dr. Ahmed El Senousi, beserta sekretariat forum, Zeshan.

Kedatangan delegasi UEA ini memang untuk menyampaikan langsung undangan terkait forum perdamaian yang mengundang Muhammadiyah tersebut.

Tidak hanya itu, para delegasi juga menyempatkan diri menggali pengalaman Muhammadiyah dalam mempromosikan perdamaian dan penguatan integrasi sosial yang diupayakan Persyarikatan ini.

UEA mengaku tertarik dan ingin mempelajari inklusivisme Muhammadiyah yang dilakukan lewat berbagai amal usaha pendidikan.

Prof Syafiq juga menyampaikan pihaknya telah mengundang para delegasi UEA ini untuk menghadiri Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Surakarta, 18 November 2022 mendatang.

“Kami ajak mereka untuk mengunjungi Universitas Muhammadiyah di Papua Barat yang telah memberikan succes story dalam best practice integrasi sosial antara umat beragama dan antarsuku bangsa,” jelas dia.

Seperti diketahui, Universitas Muhammadiyah di wilayah Timur Indonesia didominasi oleh mahasiswa-mahasiswi nonmuslim.

Ke depan, Syafiq mengatakan, ada potensi kerja sama antara kedua belah pihak, baik di tingkat organisasi maupun tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Abu Dhabi Forum for Peace, Dr. Al-Mahfouz bin Syaikh Abdullah bin Bayyah menyampaikan kesannya terhadap kiprah Muhammadiyah dalam membangun umat dan kemanusiaan semesta.

Inklusivisme Muhammadiyah telah terbukti nyata di persada negeri ini. Kata Al-Mahfouz juga memiliki visi yang indah Muhammadiyah.

Muhammadiyah juga merupakan organisasi hebat dengan semangat fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan).

Menurut Al-Mahfouz, paham keagamaan moderat Muhammadiyah juga telah terbukti ampun menekan berkembangnya radikalisme dan ekstrimisme (al ghuluw wa al tatharuf).

“Muhammadiyah punya sejarah panjang dan pendekatan kuat bagaimana menekan ekstrimisme dan kekerasan dan sekaligus mencegah generasi muda dari jalan itu,” ujar dia.

Dia pun mengatakan, kerja sama dengan Muhammadiyah sangat terbuka, apalagi Presiden UEA, Mohammed bin Zayed Al Nahyan telah memosisikan Indonesia sebagai negara prioritas bagi kepentingan luar negeri UEA.

Prof Syafiq menjamu delegasi UEA ditemani Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dan Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah, Muhyidin Djunaidi.

(Rls)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply