Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Kiai Mawardi Ingatkan Mahasantri Pesmadina Selalu Menjaga Komitmen Alquran

×

Kiai Mawardi Ingatkan Mahasantri Pesmadina Selalu Menjaga Komitmen Alquran

Share this article

KHITTAH.CO, Makassar- Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, KH Mawardi Pewangi meminta kepada mahasantri penghafal Alquran binaan Pesmadina Unismuh Makassar untuk senantiasa tetap menjaga komitmen Alquran.

Hal ini ia sampaikan dalam Penamatan, Pelepasan Mahasantri dan Wisuda Tahfizh atau Haflatu Takhriij At-Tholabah wa Huffazh Al-Qur’an yang dihelat di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh, Sabtu 30 Juli 2022.

Ada lima komitmen Alquran yang minimal harus dijaga terutama bagi yang sudah menghafal Alquran sebut Mawardi Pewangi saat mewakil rektor dalam acara.

Adapun lima komitmen Alquran yang dimaksud, pertama, bagaimana mengimani Islam itu sebagai satu-satunya agama yang paling sempurna.

Kedua, dapat mengilmumi Alqur’an dalam balajar Islam agar dapat memahami dengan benar.

Terkait dengan komitmen ini, Wakil Rektor IV meminta kepada mahasantri yang tidak lagi mondok untuk dipantau hafalannya minimal setiap tiga bulan sekali dan kalau perlu diundang lagi ke kampus.

Komitmen ketiga, ketika Alqur’an sudah dipahami maka diamalkan didalam segala aspek kehidupan keseharian dan tidak ada lagi pikiran lain dalam kehidupan ini selain pikiran Alqur’an.

Sementara itu, komitmen keempat adalah mendakwahkan ajaran Islam di dalam masyarakat serta kelima adalah selalu bersabar dalam mengamalkan ajaran Islam.

“Ini penting sebab setelah tidak lagi mondok dan sudah bergaul dengan kehidupan di luar maka godaan yang muncul banyak dan kalau tidak bisa diimbangi dengan bacaan- bacaan Alquran maka setan akan bisa menggoda pada hal-hal yang buruk,” tandas Kiai Mawardi.

Kiai Mawardi mengingatkan kepada mahasantri Pesmadina untuk senantiasa berusaha dan meningkatkan serta menjaga kualitas imannya.

Ia juga meminta para santri memperbaiki akhlaknya, karena nilai manusia itu bergantung akhlaknya terutama sekali adalah kejujuran. “Karena kejujuran ini penting dalam kehidupan ini, maka perlu dipelihara,” tegas Kiai Mawardi.

Para mahasantri juga diminta untuk selalu tertib dan menjaga ibadahnya baik itu ibadah wajib maupun ibadah-ibadah sunnah lainnya.

“Serta terus mengembangkan ilmunya, pengetahuannya dan memperbanyak melakukan kebaikan – kebaikan. Sebab sebaik- baik manusia adalah yang banyak memberikan kebaikan terhadap sesamanya,” kata dia.

Di akhir sambutannya, Wakil Rektor IV Kiai Mawardi Pewangi juga atas nama pimpinan universitas mengucapkan terimakasih kepada pengelola Pesmadina Unismuh.

Kata dia, Pesmadina Unismuh selama ini telah bekerja keras dan telah berhasil dengan baik melakukan metamorfosis sehingga dapat melahirkan kader kader belia pilar utama Muhammadiyah.

Dikatakan pula, ke depan ini, tugas Pesmadina semakin bertambah yakni dengan akan dibukanya Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammdiyah (PUPM). Rencananya program tersebut akan dilaunching 10 Agustus tahun ini.

Menurut Kiai Mawardi, PUPM ini semacam sekolah dinas, dimana setelah mahasiswa menyelesaikan studinya maka dia akan mengabdi di pesantren Muhammadiyah.

“Seperti mengabdi di PUTM dan juga di Ma’had dan lainnya,” kata Wakil Ketua PWM Sulsel ini.

Sementara itu, Kepala Pengelola Pesmadina Unismuh, Sitti Chaerani Djaya dalam laporannya mengatakan, penamatan, pelepasan mahasantri dan wisuda tahfizh yang dilakukan adalah sebuah kesyukuran.

Ini karena Pesmadina Unismuh sudah berupaya semaksimal mungkin dan hasilnya sudah bisa dilihat sekarang ini.

“Apa yang dilakukan ini adalah sebuah perjalanan panjang dan sudah merupakan agenda tetap dilaksanakan setiap tahunnya. Penamatan yang dilakukan adalah yang ke-5 dimulai sejak tahun 2017 serta wisuda tahfidz yang ke-2,” kata Chaerani.

Dikatakan, sekarang ini, pihaknya telah menamatkan mahasantri sebanyak 87 orang dan untuk wisuda tahfidz sebanyak 67 orang dari 5 kategori mahasiswa.

Kategori tersebut yakni kategori mahasiswa Ma’had Al- Birr, PUTM, Mahasiswa Pendidikan Usia Dini, Mahasiswa Kedokteran, dan Mahasiswa S1 umum.

“Inilah yang membedakan di pesantren pesantren lainnya seperti di Ma’had hanya membina satu kategori mahasiswa yakni mahasiwa Ma’ had namun di Pesmadina membina 5 kategori mahasiswa inilah termasuk keunikannya pembinaan mahasantri di Pesmadina, “tutup ustazah Sitti Chaerani Djaya.

Hadir juga dalam Haflatu Takhriij At-Tholabah wa Huffazh Al-qur’an ini, Dekan FAI, Dr Amirah Mawardi, Direktur Ma’had Al-birr Unismuh, Lukman Abdul Samad, dan Direktur PUTM, Dr KH Abbas Baco Miro, yang juga Kiai Pesmadina.

Hadir pula Pengurus Aslama Dr Ali Bakri dan Ketua Aslama PTMA, Dr Irwan Baadillah sekaligus memberikan sambutan melalui zoom.

(Rls)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply