KHITTAH. CO, MAKASSAR – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Dr (HC) M Jusuf Kalla dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir memberikan pengarahan dalam Pembekalan dan Pelepasan 822 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah-Aisyiyah.
Keduanya hadir secara virtual, sementara para peserta KKN hadir di Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah, Kampus Unismuh Makassar, Senin 1 Agustus 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla menyampaikan bahwa KKN bermakna Kuliah kerja Nyata yang berarti para mahasiswa, tokoh masyarakat, atau para generasi muda akan mengunjungi daerah, hidup bersama masyarakat setempat untuk pertama belajar kearifan masyarakat di Daerah, belajar dari kebiasaan adat dan istiadat masyarakat yang sesungguhnya.
Kedua, kata Jusuf Kalla, adalah memberikan manfaat kepada masyarakat baik di bidang sosial, ekonomi ataupun keagamaan.
“Ini sangat penting, akan terjadi suatu pertukaran pengalaman, antara yang mengunjungi dan yang dikunjungi. Dalam negara yang besar ini, tentu diperlukan suatu pemahaman, kesatuan yang baik, kebinekaan diakui sebagai kekuatan. Karena itu saling mengetahui, dan juga saling memberi manfaat kepada kita semua,” ungkap Mantan Wakil Presiden RI dua periode ini.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa JK ini, menyampaikan bahwa patut diketahui masyarakat Sulsel merupakan masyarakat yang besar, tentunya juga kaya pengalaman sebagai enterpreneur dan perdagangan.
Di sisi lain, lanjut JK, masyarakat bugis makassar adalah masyarakat yang penuh dengan paham dan praktik keagamaan yang begitu baik, khusunya masyarakat islam tentunya.
“Muhammadiyah-Aisyiyah selama ini berperan mempererat hubungan dalam masyarakat, dan tentu akan menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk saling memahami dalam bingkai kebhinekaan,” tambahnya.
Jusuf Kalla meminta agar para mahasiswa KKN berbagi pengalaman yang baik kepada masyarakat, termasuk produktivitas dalam bidang ekonomi.
“Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan harapan, bahwa kegiatan KKN ini adalah sebuah kegiatan yang bermanfaat baik yang dikunjungi maupun dikunjungi, dan mudah-mudahan berhasil, fastabiqul khaerat adalah sesuatu yang sangat penting untuk kita lakukan,” simpul Jusuf Kalla.
Amanah Ketua Umum PP Muhammadiyah
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir yang juga menyampaikan amanah secara virtual, mengingatkan agar mahasiswa KKN MAs berperan memberdayakan, membebaskan, memajukan dan mencerahkan masyarakat secara langsung.
“KKN bukan hanya kegiatan rutin, tetapi harus juga menumbuhkan jiwa empati dan sikap menyatu mahasiswa dengan masyarakat luas. Lebih-lebih bagi Mahasiswa Muhammadiyah-Aisyiyah hadirlah dengan gerak berkemajuan untuk menjadi kekuatan yang menggerakkan akar rumput, jamaah ranting dan cabang untuk kepentingan dakwah dan tajdid bagi kemajuan masyarakat luas,” harap nakhoda Persyarikatan Muhammadiyah ini.
“Mudah-mudahan dengan KKN ini membawa misi untuk membangkitkan pertanian dan sekaligus juga kewirausahaan. Mahasiswa harus menjadi kekuatan penggerak bagi bangsa dalam memajukan pertanian memajukan kewirausahaan Indonesia sebagai modal kita menjadi negara yang maju,” pungkasnya.
Haedar Nashir juga mengajak para mahasiswa KKN MAs untuk membangun kebersamaan dengan mempererat relasi dengan para elit dan tokoh lokal, sekaligus pembawa misi Muhammadiyah Aisyiyah dan jadilah teladan di masyarakat.
Mahasiswa KKN-MAs berasal dari 45 Perguruan Tinggi Muhammadiyah -Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Mereka akan ditempatkan di 100 desa pada 3 Kabupaten, yakni di Kabupaten Gowa, Takalar, dan Maros.
Pelepasan mahasiswa dipimpin langsung Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse. Turut menyaksikan pelepasan 13 Rektor, 7 Wakil Rektor dan 5 Dekan, dan utusan PTMA tersebut.