Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Maskuri: LP2M PWM Sulsel Paling Progresif Membina Pesantren Muhammadiyah

×

Maskuri: LP2M PWM Sulsel Paling Progresif Membina Pesantren Muhammadiyah

Share this article
Ketua LP2M Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Maskuri

KHITTAH.CO, Makassar- Pesantren Muhammadiyah harus diberikan perhatian khusus. Untuk itu, Ketua Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengapresiasi langkah yang dilakukan LP2M Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel.

Ketua LP2M PP Muhammadiyah Maskuri menyebut, aktif dan dinamisnya LP2M Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan sangat menggembirakan.

LP2M PWM Sulsel bahkan menjadi yang paling progresif di antara semua LP2M yang ada di tanah air. “Perkembangannya Sulsel yang paling membanggakan adalah langkah-langkah konkret dalam menjawab tantangan.

Hal ini terbukti dengan pelaksanaan Launching Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah (PUPM) yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Makassar.

“Saya sangat bergembira bisa menyaksikan launching PUPM ini. PUPM ini adalah langkah untuk menjawab tantangan kelangkaan pendidik atau ustadz di pondok pesantren Muhammadiyah,” ucap Maskuri.

Hal ini ia sampaikan dalam acara Launching PUPM di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar, Rabu, 10 Agustus 2022.

Selanjutnya, ia melaporkan, saat ini Muhammadiyah telah memiliki 426 pesantren. Sayangnya, kata Maskuri, dari jumlah tersebut hanya sekitar 50 persen yang memiliki nomor statistik pondok pesantren yang dikeluarkan oleh kementerian agama.

“Oleh karena itu, kami mendorong agar pesantren kita mengusahakan kepemilikan nomor tersebut. Masalah lain yang mengikuti seiring penambahan jumlah pesantren Muhammadiyah adalah tantangan tentang kelangkaan ustaz,” kata Maskuri.

Pesantren Muhammadiyah Berkemajuan

Merespons Maskuri, Ketua PWM Sulsel Ambo Asse dalam sambutannya mengatakan Muhammadiyah harus berdiri tegak menghadapi tantangan di hadapannya.

“Tidak sekedar kita diam. Itulah maknanya Muhammadiyah Berkemajuan yaitu berpikir terus untuk maju. Bagaimana Islam berkemajuan, Islam ini melakukan antisipasi dan selalu ada antisipasi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi,” ucap dia.

Dalam menjawab tantangan-tantangan itu, Ketua PWM yang juga Rektor Unismuh Makassar ini senantiasa berada di garis depan sebagai problem solver. Termasuk dalam menghadirkan pesantren

Sementara itu, terkait tantangan kelangkaan ustaz di pesantren Muhammadiyah, Ambo Asse mengatakan Unismuh telah mengambil langkah riil dengan menyediakan beasiswa ustaz.

“Ada beasiswa PUTM, Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah, juga ada subsidi di Ma’had Al Birr. Saya kira nanti untuk mengisi PUPM ini akan diisi melalui dipilih dari mahasiswa beasiswa ini,” tutur dia.

Ketua PWM Sulsel menegaskan, PUPM ini bukanlah program main-main. Ini karena PUPM dihadirkan untuk menyiapkan pendidik yang akan menyiapkan dan membina generasi penerus agama dan bangsa.

Karena itu, Ambo Asse berharap, ke depan, PUPM akan melahirkan ustadz-ustadz yang mengabdi di Muhammadiyah.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply