KHITTAH.CO, Parepare- Sesungguhnya Allah memang menuntut umat Islam untuk menjadi yang terbaik, kuntum khaira ummah.
Karena itu, Muhammadiyah sejak awal didirikan sudah bersungguh-sungguh berupaya memajukan bangsa, tanah air Indonesia ini sebagai umat dan bangsa yang berkemajuan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Mustari Bosra dalam Rapat Senat Luar Biasa dalam rangka Wisuda ke 34 Universitas Muhammadiyah Parepare.
“Maka, sudah semestinya, kampus kita menjadi kampus yang berkemajuan, alat Muhammadiyah untuk terus istikamah atas kerja-kerja mulia yang telah lama diupayakannya,” kata Mustari, Sabtu, 15 Oktober 2022 di Lapangan KH Sanusi Maggu Kampus UMPAR.
Ia melanjutkan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah melakukan moratorium pendirian universitas. Ini karena Persyarikatan telah memiliki 172 perguruan tinggi, 13 ada di Sulsel.
Menurut dia, atas mortatorium tersebut, upaya pengembangan kampus yang telah ada ini sudah seharusnya dilakukan. Upaya memajukan kampus itu sebagai wujud syukur atas rahmat Allah.
“Lain syakartum laazidannakum, walainkafartum innaka ‘azabi lasyadid. Pandai-pandailah kita bersyukur sebab kalau kita berysukur, Allah akan menambahkan nikmatnya yang lain, sebaliknya, jika mengkufuri, azab Allah amat besar.”
Nikmat Allah berupa pencapaian mahasiswa, wisudawan, dan kampus harus dimanfaatkan dengan meningkatkan kualitas. “UMPAR, dalam mensyukuri nikmat Allah dengan menjadikan kampus kita unggul bahkan yang terbaik,” kata dia.
Allah memang memerintahkan hambanya untuk terus optimis, berbesar hati, dan bercita-cita tinggi. “Kita syukuri apa yang dilaporkan tadi Pak Rektor, tapi bukan berarti kita sudah menerima apa adanya dan tidak berusaha untuk meraih yang lebih baik lagi.”
Ia mengingatkan, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kelompok jika kelompok itu tidak melakukan perubahan.
“Perguruan tinggi kita tidak akan berubah, jika tidak mengubah dirinya sendiri. Ananda wisudawan jangan berhenti di Sarjana, harus lanjut terus, pascasarjana, S2, dan S3. Begitu S2 dan S3,” kata dia.
Ia mengingatkan, faidzaa faragta fanshab, wa ilaa rabbika fargab. “Institusi, orang yang mau berkemajuan itu, tidak akan nyaman jika terus hanya dalam zona nyaman. Ia akan terus berusaha menjawab tantangan baru. Selesai meraih sesuatu, harus lanjut sesuatu yang lain,” tegas dia.