KHITTAH,CO, Makassar- Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, SMA Muhammadiyah 6 Makassar mengutus kontingen untuk ikut serta dalam Jambore Daerah Hizbul Wathan Tingkat Pengenal dan Penghela Kota Makassar.
Pembina Hizbul Wathan SMA Muhammadiyah 6 Makassar Asbatin Ramadhan memberikan pengarahan sebelum melepas keberangkatan kabilah yang ia bina di lapangan Kompleks Perguruan Muhammadiyah Cabang Makassar.
Ia menekankan, para pengenal dan penghela Gerakan Kepanduan Persyarikatan ini untuk terus berproses dan menikmati setiap fase dengan niatan ikhlas lillaahi taala.
“Berproseslah dengan baik. Pahamilah setiap proses yang kalian lalui. Karena seseorang itu bisa lahir sebagai pahlawan, karena di samping mereka berproses, mereka berusaha memahami proses dan terus memberikan yang terbaik untuk semua,” kata Asbatin, Kamis, 10 November 2022.
Ia juga berpesan, para siswa SMA Muhammadiyah 6 Makassar ini dapat membawa nama baik sekolah dalam jambore yang dihelat di Benteng Somba Opu, Gowa.
Sementara itu, Pelatih Hizbul Wathan SMA Muhammadiyah 6 Makassar Febrianto mengatakan bahwa kabilah SMA Muhammadiyah 6 Makassar ini diberi nama Smamsix Scout dengan icon-nya adalah kepala Serigala.
Ini, kata dia, memiliki filosofi yang mendalam terkait ketangguhan. Karena itu, ia juga berharap skuad ini tidak pantang menyerah dan terus mengupayakan hal terbaik, meski mereka tergolong masih baru.
“Karena ini anggota kabilahnya adalah pemain baru semua, jadi betul-betul mulai dari Nol katanya. Meskipun mereka pemain baru, insya Allah tetap kami optimis bisa tampil terbaik nanti diperhelatan Jambore,” ungkap Febrianto.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMA Muhammadiyah 6 Makassar Saiful Kaharuddin menyatakan pihaknya selalu memberikan apresiasi kepada kabilah Hizbul Wathan sekolah yang ia pimpin.
Sebagai kepala sekolah, kata dia, dirinya selalu memberikan motivasi dan dorongan semangat kepada Smasix Scout ini.
Ifhul, sapaan karib Kepala SMA Muhammadiyah 6 Makassar ini mengaku, selalu meyakinkan anggota HW di sekolahnya ini bahwa mereka selalu dapat memberikan yang terbaik.
“Terlebih, karena sebenarnya, mereka sempat emosi dan patah semangat ketika mereka tahu bahwa beberapa karyanya ditiru oleh kabilah yang lain saat mereka latihan,” tutup Instruktur Kawakan Pengaderan Muhammadiyah Sulsel ini.
KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL
Klik Banner UIAD
