Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Berkeliling Lebih 20 Stan MITE, Dua Ketua PP Muhammadiyah Bilang Begini

×

Berkeliling Lebih 20 Stan MITE, Dua Ketua PP Muhammadiyah Bilang Begini

Share this article

Muktamar Fair dan Muhammadiyah Innovation Technology Exhibition (MITE) akhirnya dibuka di De Tjolomadoe, Kamis, 17 November 2022.

Muktamar Fair adalah ajang yang sudah seringkali dihelat saban Muktamar. Namun, MITE adalah yang teranyar. Ini merupakan wadah lembaga pendidikan Muhammadiyah memamerkan inovasi teknologinya.

Forum pameran ini membanggakan Persyarikatan. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto yang berkeliling arena pameran MITE bersama Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman.

Menurut Agung, dari pameran ini, Muhammadiyah bisa menampilkan beraneka ragam inovasi yang dilakukan Persyarikatan ini, mulai dari lembaga pendidikan, sekolah, perguruan tinggi, termasuk rumah sakitnya.

“Lembaga dan majelis juga menampilkan karya-karya teknologi yang saya kira, memang patut untuk diketahui oleh masyarakat luas dan memang yang saya kira, luar biasa,” kata dia.

Expo ini, menurut Agung, benar-benar menunjukkan Muhammadiyah memang tidak main-main dalam keikutsertaannya
memajukkan bangsa dan negara. Kata Agung, hal itu bisa dilihat dari pameran ini.

Agung mengaku terkesan dengan sejumlah produk teknologi yang dipamerkan dalam MITE. Ia mengapresiasi inovasi yang dipamerkan oleh sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah.

“Yang berkesan, misalnya ada UNISA dengan kursi pijat untuk melancarkan pengeluaran ASI. Di stan-nya UMY, ada tongkat untuk membantu orang yang buta. Di stan lain juga tidak kalah luar biasa. Bahkan, di stan sekolah-sekolah itu ada banyak kecanggihan yang ditampilkan, beragam, dan menarik semua,” kata dia.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman mengaku dirinya telah berkeliling lebih dari 20 stan di arena MITE ini.

“Saya terkesan dengan pameran inovasi dari kampus-kampus kita, luar biasa. Sekolah-sekolah juga mengedepankan keunggulan-keunggulan sekolahnya. Saya sudah berkunjung ke stan dari lembaga sosial, Pimpinan ‘Aisyiyah, Majelis Tarjih juga sudah, Majelis DIKTI sudah, beberapa sekolah, kampus sudah, dan alhamdulillah, membanggakan semua,” kata Agus.

Menurut dia, produk inovasi teknologi kampus-kampus tersebut jika diproduksi massal, kemungkinan besar akan diterima oleh masyarakat. “Sehingga, karya-karya kampus bisa menjadi karya inovasi yang terbukti kualitasnya dan diminati masyarakat,” ungkap Agus.

Ia berharap, karya-karya dari seluruh lembaga di Muhammadiyah yang dipamerkan di MITE ini dapat dipromosikan secara masif. “Jangan sampai orang tidak tahu bahwa karya-karya kita itu juga tidak kalah hebatnya,” tandas Agus.

Terakhir Agus sempat menyayangkan tidak tersedianya booklet untuk informasi terkait denah stan dalam pameran ini.

“Sayangnya, informasi semacam denah, stan ini di mana, stan itu di mana, tidak kita temukan. Seharusnya, yang seperti itu dibagi dijadikan softfile. Sehingga, memudahkan pencarian sesuai keinginan pengunjung. Atau dapat juga hardfile, yang penting orang tahu,” tutup Agus.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply