Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Bangun Hunian Darurat, Muhammadiyah Libatkan Warga Penyintas Gempa Cianjur

×

Bangun Hunian Darurat, Muhammadiyah Libatkan Warga Penyintas Gempa Cianjur

Share this article

KHITTAH.CO, Cianjur- Hampir 2 pekan pasca gempa Cianjur yang terjadi Senin, 21 November 2022 silam, Muhammadiyah terus mempercepat pendirian 500 unit hunian darurat (hundar).

Pembuatan hundar adalah salah satu layanan utama dari 6 layanan yang dijalankan Muhammadiyah dalam respon tanggap darurat gempa Cianjur.

Muhammadiyah membangun hundar bagi para penyintas gempa Cianjur berbasis keluarga melalui paket bantuan hundar.

Indrayanto selaku Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi (TDRR) MDMC PP Muhammadiyah mengatakan pembangunan hundar bertujuan untuk memindahkan masyarakat dari tenda komunal.

“Para penyintas gempa Cianjur tinggal di tenda komunal yang didirikan bersama-sama. Itu adalah satu tenda besar yang ditinggali dengan jumlah Kepala Keluarga (KK), jiwa yang banyak,” ungkap Indrayanto.

Lebih lanjut, Indrayanto berharap masyarakat bisa memiliki privasi yang lebih baik, tempat tinggal yang lebih nyaman bersama satu keluarga melalui hundar.

“Ini juga sejalan dengan upaya MDMC untuk meminimalisir resiko terjadinya kekerasan, baik seksual maupun kekerasan lainnya. Berbagai bentuk yang lebih rentan terjadi dalam tenda komunal,” jelas Indrayanto.

Ia mengungkapkan bahwa hundar tersebut terbentuk dari terpal tenda dengan kerangka yang terbuat dari kayu dan bambu.

“Hunian darurat ini berukuran 4 x 6 terdiri dari 2 bilik, bagian tengah akan ada sekat. 1 bilik bisa buat ruang privasi untuk tidur dan lainnya. Kemudian, 1 bilik lagi bisa untuk tempat barang-barang keluarga,” kata Indrayanto.

Pada kesempatan itu, Koordinator Divisi TDRR MDMC PP Muhammadiyah ini mengatakan bahwa pembangunan hundar diawali dengan musyawarah.

“Proses pendiriannya melibatkan langsung masyarakat, membuat kelompok bergotong royong, sesuai kesepakatan bersama,” imbuh Indrayanto.

Ia menambahkan bahwa pelibatan masyarakat penerima bantuan ini dimaksudkan agar masyarakat dilibatkan tidak hanya sebagai objek penerima bantuan.

“Mereka juga ikut membuat keputusan dan terlibat aktif dalam pelaksanaan pembangunan,” jelas Indrayanto.

Pos Pelayanan (Posyan) Muhammadiyah Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang sampai Jum’at, 2 Desember 2022, para relawan Muhammadiyah telah menyelesaikan pembuatan 76 unit hunian darurat, 1 mushola darurat, 1 balai RW, dan 1 unit fasilitas MCK warga. 

Indrayanto mengatakan bahwa Posyan dijalankan oleh para relawan Muhammadiyah Jawa Tengah.

“Ketua pelaksana yaitu Heri Pramono dari MDMC Kebumen. Di lokasi tersebut terdapat 3 RT, 164 KK, lebih dari 200 jiwa,” ungkap Indrayanto.

Di sisi lain, Heri Pramono selaku ketua pelaksana mengungkapkan bahwa lahan menjadi kendala berkategori situasi darurat.

“Sulitnya lahan hundar disebabkan lokasi berbentuk terasering dan banyak akar pohon sehingga membutuhkan waktu lama untuk penyiapan lahannya,” jelas Heri.

Sementara itu, ia mengungkapkan bahwa Posyan Muhammadiyah Cariu terbangun 4 unit hundar.

“Posyan Muhammadiyah Cieundeur, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang sampai Jumat, 2 Desember 2022 sudah menyelesaikan 18 hunian darurat,” tutup Heri.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply