KHITTAH.CO, Bandung — Muktamar XIV Nasyiatul ‘Aisyiyah telah memasuki sesi terakhir yakni penutupan Muktamar, pada Minggu, 4 Desember 2022.
Sesi penutupan ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah (PPNA) Ariati Dina Puspitasari menyampaikan sambutan perdana.
Dalam sambutannya, Ariati mengungkapkan rasa syukur kepada seluruh hadirin.
“Terimakasih kepada para peserta, penggembira dan segenap tamu undangan yang telah menyukseskan gelaran Muktamar XIV Nasyiatul ‘Aisyiyah,” ungkap Ariati.
Ia juga menambahkan bahwa pada Muktamar ini para kader Nasyiatul ‘Aisyiyah tengah diuji keimanan, kemuhammadiyahan, dan kekaderan dalam mengemban amanah.
“Inilah ujian kita, sekumpulan amanah. Bagaimana kita bisa mengemban dan menerima ketetapan yang telah Allah berikan kepada kita,” ucap Ariati.
Pada kesempatan itu, alumni Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta ini juga mengingatkan bahwa amanah itu ketetapan dari Allah dan bukan datang karena diminta.
“Program-program yang telah ditetapkan dalam pleno Muktamar, rekomendasi-rekomendasi yang telah dibahas dan disepakati mari kita bersama-sama untuk menjalankan apa yang menjadi amanah tersebut,” imbuh dia.
Dalam sambutan, Ariati mengibaratkan Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah bagai sebuah kapal. Ia sebagai nahkoda, bersama dengan Rifa’atul Mahmudah.
“Kapal ini butuh awak kapal, akan di bawa ke mana kapal besar ini. Kita butuh sekoci-sekoci. Teman-teman di wilayah, daerah, cabang dan rantinglah sekoci-sekoci kita. Ada pulau yang akan kita tuju,” tegas Ariati.
Dalam kegiatan itu, ia berharap nantinya Nasyiatul ‘Aisyiyah dapat menjadi organisasi perempuan muda yang mendunia. Hal ini dapat diwujudkan dengan mempersiapkannya sejak dini.
“Teman-teman yang ada di wilayah dan daerah, mari kita kuat, bakoh! Harus bakoh, karena memang begini yang kita hadapi. Hal itu, karena nanti kita pasti akan menemui masa-masa di mana kita akan memetik hasilnya,” ucap Ariati.
Di akhir sambutan, Ariati menyampaikan bahwa kaderisasi Nasyiatul ‘Aisyiyah harus gerak cepat dan tuntas.