KHITTAH.CO, MAKASSAR – Sebanyak 12 orang mahasiswa Program Magister Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar turut serta pada Expo Wirausaha Merdeka (WMK) di Balai Sidang Unismuh. Hari ini, Sabtu 3 Desember 2022.
Expo WMK ini digelar Unismuh Makassar sebagai salah satu dari 17 perguruan tinggi pelaksana Program WMK Kemdikbudristek.
Adapun Pendidikan Sosiologi merupakan satu satunya Program Magister Unismuh yang mengikuti WMK tersebut.
Ketua Program Studi Magister Pendidikan Sosiologi Unismuh, Kaharuddin PhD menjelaskan alasan keterlibatan mahasiswanya pada WMK.
Ia menyebut WMK sangat berkaitan dengan profil lulusan, yaitu menghasilkan mahasiswa penggerak sosial.
WMK juga sinkron dengan Mata Kuliah Gerakan Sosial dan Sosiologi Pembangunan.
“Hadirnya program yang melibatkan mahasiswa ini menjadi jalan terpenuhinya pengenalan lapangan terkait gerakan sosial dan sosiologi pembangunan dalam lintas sektor,” ungkapnya.
Kaharuddin melanjutkan, WMK turut memberikan efek positif bagi program studi, terkait pemenuhan standar 9 pada borang akreditasi.
“Pada standar tersebut membutuhkan karya mahasiswa yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Inovasi mahasiswa yang ditampilkan pada Expo WMK kali ini dapat menjadi kontribusi bagi pengembangan kewirausahaan masyarakat,” jelasnya.
Kahar pun membeberkan bahwa salah satu inovasi produk yang dilakukan mahasiswanya adalah cemilan “Kerupuk Ayam Tolping.
“Dikatakan Kerupuk Ayam Tolping karena bahan bakunya dari ayam bakar tolak pinggang (Tolping),” katanya.
Diketahui Expo WMK kali ini diikuti sebanyak 1.006 mahasiswa yang terbagi dalam 200 kelompok usaha.
Koordinator WMK Unismuh Makassar, Prof Andi Sukri Syamsuri, menuturkan bahwa peserta tersebut merupakan utusan 32 kampus PTN dan PTS dari berbagai daerah di Indonesia.
“Mereka didampingi oleh 100 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang juga berasal dari berbagai kampus,” ucap Prof Andis, sapaannya.
Wakil Rektor II Unismuh Makassar itu turut melaporkan bahwa para peserta telah dibina melalui Bimtek dan pendampingan sejak 30 Agustus 2022 lalu.
“Dalam proses pembinaan selama tiga bulan, mahasiswa telah diarahkan untuk mengasah jiwa kewirausahaan, soft skill dan manajerial serta mendorong peningkatan pengalaman wirausaha,” tukasnya.