Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Majelis Dikti: PoltekkesMu Makassar akan Jadi Poltek Muhammadiyah Terbesar di Indonesia

×

Majelis Dikti: PoltekkesMu Makassar akan Jadi Poltek Muhammadiyah Terbesar di Indonesia

Share this article

KHITTAH.CO, Makassar– Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar akan menjadi institusi pendidikan vokasi milik Persyarikatan yang terbesar di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Dikti Litbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Moh. Adam Jerussalem saat menghadiri Wisuda ke V Poltekkes Muhammadiyah Makassar, Selasa, 6 Desember 2022.

Dalam wisuda itu, Adam membawakan orasi ilmiah di hadapan civitas akademika, 330 wisudawan dan orang tua/ wali wisudawan yang hadir di Sandeq Ballroom Hotel Claro Makassar.

Saat diwawancarai, Ia mengatakan, Poltekkes Muhammadiyah Makassar sudah seharusnya menambah program studi baru. Bahkan, kata dia, program studi D4 yang baru saja akan diresmikan itu pun masih kurang.

“Menurut saya, harus membuka program studi D4 lagi, di luar yang sedang proses sekarang, yaitu Prodi D4 di bidang yang lain. Itu sudah harus,” kata dia.

Bahkan, kata Adam, Poltekkes Muhammadiyah Makassar sudah harus menargetkan pembukaan program studi baru di bidang lain tersebut pada tahun ajaran baru yang akan datang.

“Menurut saya, sudah harus di tahun ajaran akademik 2023/2024, yang prodi baru ini sudah harus menerima mahasiswa baru,” ujar dia.

Target ini beralasan. Adam mengungkapkan,
dirinya menerima laporan dari Direktur Poltekkes Muhammadiyah Makassar terkait perkembangan kampus. Mahasiswa baru yang diterima untuk tahun ajaran ini adalah 420 orang.

“Pak Direktur menyebut, untuk Radiologi, satu angkatan, mahasiswanya sekitar 200-an, TEM dan TLM sekitar 100-an sekian satu angkatan, kalau mau bertambah, ya, itu bisa dinaikkan lagi dengan prodi baru,” ungkap dia.

Ia mendukung pembukaan prodi baru apa pun selama masih dalam cakupan politeknik.
Adam bahkan mengaku mendukung penuh jika PoltekkesMu ingin beralih menjadi politeknik yang tidak hanya membidangi kesehatan.

“Kalau mau menjadi Politeknik Muhammadiyah Makassar saja, jika itu berdiri, ini akan menjadi besar. Saya pikir ini menjadi satu-satunya politeknik Muhammadiyah yang besar, karena yang lain kapasitasnya kecil. Potensi Politeknik Muhammadiyah di Makassar ini yang besar. Yang pasti, jalurnya tetap harus di politeknik,” ungkap dia.

Karena itu, ia mengingatkan tiga hal yang harus dipastikan oleh Poltekkes Muhammadiyah Makassar. Ketiga hal tersebut yaitu, pengembangan sumber daya manusia (sdm), kurikulum akademik, dan pembangunan sarana dan prasarana (sarpras).

“SDM, harus dipastikan kualitasnya. Tidak akan di-assest ke kriteria selanjutnya, kalau SDM ini masih lemah. Kalau kurikulum, saya pikir di sini sudah, tinggal sar-pras ini yang harus ada peningkatan. Kelasnya, laboratoriumnya, sar-prasnya harus menunjukkan ada komitmen untuk memberikan yang terbaik,” ungkap Adam.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Mustari Bosra mengatakan, pihaknya memang sedang memacu seluruh komponen di kampus ini untuk bergerak lebih maju.

“Alhamdulillah, periode awal Poltekkes Muhammadiyah Makassar ini, kita sudah menguatkan internal kita. Ke depan, sudah harus lebih dari capaian hari ini. Apalagi rencana perubahan menjadi politeknik umum yang kita gagas ini, alhamdulillah sudah ada titik terang,” kata dia.

Poltekkes Muhammadiyah Makassar ke depan sudah harus memastikan pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik. Dia mendorong agar tenaga pengajar dengan kualifikasi doktor meningkat.

“Kita harus upayakan, ada jalan, agar dosen-dosen kita dapat memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studinya. Ini sudah harus kita mulai,” kata dia.

Terkait kurikulum, ia mendorong seluruh staf akademik Politekkes Muhammdiyah Makassar untuk dapat merancang kurikulum yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

“Ini harus kita rapatkan secara serius. Kita harus rancang kurikulum kita yang efektif sebagai lembaga pendidikan vokasi,” kata dia.

Terkait sarana dan prasarana, dirinya mengaku sudah memiliki rancangan pembangunan kampus baru Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar.
Pembangunan ini, tegas dia, sudah harus dimulai tahun depan.

“Saya hibahkan tanah saya 1 hektar. Kalau Poltekkes berani melakukan pembangunan kampus tahun depan, saya serahkan ke Poltekkes. Kalau tidak bisa tahun depan, saya akan serahkan hibahnya untuk Muhammadiyah, terserah Muhammadiyah akan banguni apa,” kata dia.

Saat dikonfirmasi terpisah, Direktur Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Effendy Rasiyanto mengatakan memang sudah seharusnya kampus ini melakukan pengembangan untuk lebih maju.

Untuk pembangunan kampus, Ia mengatakan, pihaknya berharap Pimpinan Pusat Muhammadiyah bisa memberikan bantuan yang dapat meringankan beban Poltekkes Muhammadiyah Makassar.

“Dengan bantuan yang meringankan itu, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar akan bisa lebih mudah memulai pembangunan kampusnya,” ungkap Effendy.

Terkait pengembangan SDM, Effendy Rasiyanto mengungkapkan, sejak awal kepemimpinannya, pihaknya memang sudah berkonsentrasi untuk hal ini. Ia menyebut, sejak awal, pihaknya berfokus mememenuhi kebutuhan tenaga pengajar secara kuantitas di setiap prodi.

“Ada beberapa alumni kita yang kita sekolahkan di Semarang, dan setelah lulus, kita tugaskan untuk mengajar di kampus kita ini. Alhamdulillah, kini, kebutuhan tenaga pengajar itu sudah kita cukupi. Tinggal bagaimana untuk pengembangan selanjutnya, bisa lanjut studi ke jenjang selanjutnya,” ungkap dia.

Ia juga mengungkapkan, saat ini, Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar sedang bergembira karena pengajuan empat program studi D4 sudah disetujui.

“Kita mengajukan empat prodi D4 yaitu Teknik Laboratorium Medis, Radiologi dan Teknik Pencitraan, dan Teknik Elektromedik. Alhamdulillah, semua sudah disetujui Dikti, satu prodi yaitu Teknik Laboratorium Medis, Desember ini sudah keluar SK-nya,” tutup Effendy.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply