Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Begini Kabar Madrasah Muhammadiyah Kalosi, Saksi Berdirinya Persyarikatan di Enrekang

×

Begini Kabar Madrasah Muhammadiyah Kalosi, Saksi Berdirinya Persyarikatan di Enrekang

Share this article
Suasana belajar siswa di gazebo MTs Muhammadiyah Kalosi, Enrekang (sumber foto: firdaus)

KHITTAH.CO, Enrekang- Madrasah Muhammadiyah Kalosi adalah saksi sejarah berdirinya Persyarikatan di Bumi Massenrempulu. Apa sebab?

Sejarah Persyarikatan di Enrekang memang tidak bisa terlepas dari Muhammadiyah Kalosi. Pasalnya, Kalosi adalah salah satu cabang Muhammadiyah pertama di Bumi Massenrempulu.

Muhammadiyah Kalosi berdiri pada 1935 yang saat itu masih merupakan bagian dari Cabang Rappang. Ini bersumber pada buku “Menapak Jejak Menata Langkah Sejarah dan Biografi Ketua-Ketua Muhammadiyah Sulsel (2015)” karya Mustari Bosra dkk.

Sementara itu, bersumber pada artikel yang ditulis Kamaruddin dan Mahsyar Idris, beberapa tokoh perintis Muhammadiyah Kalosi, yaitu Manrudda, H. Dara, H. Lanta (Puang Paita), Sahali, Ambe Dama, Liba (Ambe Suba), M. Darmawi, H. Lajamma, Muhammad Dewa’, H. Madani, Burhanuddin, dan Puang Barahia.

Sejarah Muhammadiyah Enrekang juga mencatat pengutusan sejumlah pemuda Kalosi untuk belajar di Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) Sengkang, yaitu Muhammad Hanafie DAS dan Muhammad Madani.

Tidak hanya itu, ada juga pemuda Kalosi yang diutus belajar di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Rappang, pada 1936. Mereka adalah Bunyamin, Panji, Yusuf, dan Hanafi (tidak tamat).

Sepulang dari belajar itulah, para pemuda ini mendirikan Madrasah di Kalosi. Lantas, bagaimana kabar madrasah ini kini? Berikut ulasannya!

Kekurangan Kelas, Siswa Gunakan Gazebo dan Musalah

Tidak ada halangan untuk terus belajar. Itulah prinsip yang dipegang teguh pengajar dan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Kalosi Enrekang.

Ini terbukti, Siswa MTs Muhammadiyah Kalosi menggunakan gazebo dan musalah sebagai tempat belajar tatap muka. Mereka menggunakan itu sejak semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023.

Terdapat dua bangunan gazebo yang dibangun di area belakang madrasah. Dua gazebo tersebut terbuat dari papan dan beratapkan seng.

Hal tersebut terungkap setelah kontributor Khittah.co melakukan kunjungan ke lokasi madrasah pada Senin, 23 Januari 2022.

Harianto, Kepala MTs Muhammadiyah Kalosi mengungkapkan, dua gazebo itu sengaja dibangun sebelum memasuki tahun pelajaran 2022/2023.

Ia menjelaskan, sejak lima tahun terakhir, daya minat siswa ke MTs selalu stabil dan cenderung meningkat. Itu terlihat pada penerimaan tahun pelajaran ini, terdapat lebih dari 100 siswa baru dan mencapai 5 kelas.

Tentang ruang kelas yang tersedia, Kepala Madrasah memaparkan bahwa hanya terdapat 8 ruang kelas untuk 15 rombongan belajar (rombel) dan 4 kelas digunakan khusus kelas tahfiz yang berada di lokasi rumah tahfiz.

“Jadi praksis, madrasah kita kekurangan 3 ruang kelas, sehingga kami bangunkan 2 gazebo dan menempati musalah sebagai tempat tatap muka atau proses belajar mengajar,” ungkap Harianto.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa untuk memenuhi kekurangan ruang kelas, sementara dibangun gedung baru berlantai tiga. Bangunan tersebut senilai Rp2 Milyar dan dapat memuat 6 ruang kelas baru (RKB).

Sayangnya, anggaran tersedia hanya 8% dari kebutuhan. Meski demikian, Harianto berkeyakinan bahwa demi amal jariah dan pemajuan pendidikan Islam, pasti akan selalu ada jalan.

Terlebih, untuk memajukan dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Enrekang, bantuan infak akan mengalir dari sumber-sumber yang digerakkan hatinya oleh Allah Swt.

“Insya Allah, dengan izin Allah, doa kami, doa pengelola madrasah, doa orang tua siswa, doa warga Muhammadiyah, dan doa umat Islam, akan memudahkan urusan kita, amin,” harap Harianto yang juga selaku Sekretaris Cabang Muhammadiyah Kalosi.

Laporan dari Muhammad Firdaus/Kontributor Enrekang

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply