Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Kyai Abbas : Tidak Ada Kata Pensiun Dalam Bermuhammadiyah

×

Kyai Abbas : Tidak Ada Kata Pensiun Dalam Bermuhammadiyah

Share this article

KHITTAH.CO, Luwu Utara-Musyawarah Daerah (Musda) V Muhammadiyah Luwu Utara telah selesai. Musyawarah lima tahunan itu digelar di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Balebo yang berakhir pada hari Ahad (28/5/2023).

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Abbas Baco Miro meminta agar para pimpinan memperbanyak muhasabah atas kekurangan selama menjabat pada periode sebelumnya. Selain itu, ia berharap silaturahim antar anggota persyarikatan juga harus digeliatkan.

“Kelemahan itu bisa dikuatkan dengan jalan silaturahim. Kelemahan juga bisa melahirkan energi jiwa dan hati yang sehat jika disadari dengan hati lapang dada,” ucap Abbas.

Abbas juga menitip pesan agar seluruh pimpinan memperbanyak aktivitas yang bermanfaat untuk kemajuan Muhammadiyah.

“Kesalehan sosial mampu ditransfer melalui ontribusi dalam berorganisasi,” ungkap Direktur PUTM Unismuh Makassar tersebut.

Dalam sambutannya, Abbas menyebutkan keharusan pimpinan Muhammadiyah mengakhiri masa jabatan dengan cara dan jalan yang baik.

“Kita harus husnul khatimah, dengan jalan istiqamah akhir dri perjuangan itu adalah dengan husnul khatimah,” tegasnya.

Abbas melanjutkan bahwa kader Muhammadiyah tidak mengenal istilah pensiun dalam berdedikasi. Bahkan jabatan yang sudah berakhir pada Musda sekalipun bukanlah penanda untuk berhenti bekerja.

“Tidak ada kata pensiun dalam bermuhammadiyah,
Kalau bisa kita rapat bersama di dalam surga,” tuturnya.

“Kalau dakwah bisa berjalan dengan baik, maka mari pertahankan kebaikan itu dengan bersama, jangan kita pisahkan pertemuan kita di ranting, cabang, dan daerah agar dakwah yang dilakukan itu bisa menuju sampai ke surga,” imbuh Abbas.

Abbas meyakini, setiap orang harus terlibat dalam organisasi, termasuk di Muhammadiyah. Menurutnya, melakukan kebaikan dengan berkelompok mampu menghindarkan manusia dari perilaku yang menyalahi aturan.

“Kita harus berorganisasi agar tidak menyimpang,” ucapnya.

“Lakukan dakwah dengan berjamaah dipersyarikan, kita solid dalam berjamaah dan berdakwah. Untuk meneguhkan kembali paham keagamaan dalam bermuhammadiyah
maka penting digiatkan pengajian dakwah,” tambahnya.

Ia pun menutup sambutannya dengan meminta para pimpinan baru maupun yang lama untuk melanjutkan visi dakwah Muhammadiyah Luwu Utara. Abbas meminta agar pengajian di akar rumput dilaksanakan secara intens untuk menggaet simpati masyarakat.

“Kita kuatkan pengajian cabang dan ranting, salah satu misi dakwah Muhammadiyah adalah dengan memperbanyak massa,” tutupnya.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UNIMEN

Leave a Reply