KHITTAH.CO, Makassar-Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Ambo Asse, hadir menjadi narasumber dalam diskusi publik yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar.
Forum diskusi yang mengangkat tema “Menjaga Marwah dan Citra Ulama di Tahun Politik” itu dihelat pada Sabtu, 3 Juni 2023, di Hotel Horison Makassar.
Dalam pemaparannya Ambo Asse menyampaikan bahwa ulama itu adalah orang memiliki ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu dalam berbagai bidang lainnya.
Dirinya menjelaskan bahwa posisi ulama itu memiliki kemuliaan dan merupakan pewaris risalah kenabian.
“Ulama itu orang yang dimuliakan, dan pewaris ajaran kenabian yang harus disampaikan ke masyarakat luas, agar umat bisa tercerahkan,” terang dia.
Guru Besar Ilmu Hadis itu menambahkan dalam menghadapi tahun politik 2024, ulama harus memosisikan diri sebagai pembina umat yang istikamah mengajarkan ajaran agama.
Selain itu, menurut dia, ulama juga harus berprinsip washatiyah dalam kehidupan beragama. Ulama juga harus senantiasa memberi pencerahan dan pencerdasan di tengah-tengah masyarakat.
“Menghadapi tahun politik 2024, ulama harus istikamah dalam ajaran agama, berprinsip wasathiyah, tidak ekstrem kanan dan ekstrem kiri, serta selalu memberi pencerdasan dan pencerahan di tengah-tengah masyarakat,” tegas dia.
Ambo Asse juga berharap, para ulama tetap menjadi teladan di tengah-tengah masyarakat agar muruah ulama bisa tetap terjaga.
“Jangan karena berbeda pilihan kemudian kita berkonflik, ulama harus mampu menjadi teladan di tengah masyarakat agar ulama bisa selalu terjaga muruahnya” tutup dia.
Diskusi publik ini dihadiri oleh perwakilan MUI dari setiap kecamatan se-Kota Makassar dan Ibu-ibu Majelis Taklim Se-Kota Makassar.
Rilis