KHITTAH.CO, MAKASSAR – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Irwan Akib hadir memberikan Amanah dalam Milad ke 60 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Acara dihelat di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh Makassar, Senin, 19 Juni 2023.
Dalam sambutannya, Irwan Akib menekankan pentingnya membangun tradisi kemajuan dan keunggulan. Perguruan Tinggi Muhammadiyah -Aisyiyah (PTMA) harus membangun pusat-pusat keunggulan, agar bisa berkontribusi memajukan bangsa dan peradaban.
Salah bentuk keunggulan, yakni capaian akreditasi unggul. Ia juga berharap Unismuh bisa meraih akreditasi institusi unggul. Namun keunggulan hanya bisa dicapai dengan kerja keras segenap sivitas akademika. “Jangan mengharapkan keunggulan, jika kita melakukan hal yang biasa-biasa saja. Kita harus melakukan sesuatu yang lebih dari biasanya,” pungkas Ketua PP Muhammadiyah itu.
Menurut Irwan, keunggulan bukan hanya pada ranah SDM, melainkan juga pada aspek pelayanan. “Pendidikan itu bisnis jasa. Jika kita tidak bisa memberikan pelayanan prima, maka pelanggan akan meninggalkan kita,” pesan Mantan Rektor Unismuh Makassar itu.
PTMA, kata Irwan, juga harus menjadi pusat kajian strategis berbagai macam isu kebangsaan. “Berbagai isu kebangsaan harusnya dikaji dan didalami oleh para pakar kita, sehingga mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang punya bobot sebagai kontribusi memajukan bangsa,” ungkap Direktur Program Pascasarjana Unismuh Makassar itu.
Isu-isu tersebut, lanjutnya, bisa dirujuk pada salah satu dokumen Muktamar 48 Surakarta, tentang Isu-isu Strategis Keumatan dan Kebangsaaan.
“Tentu tidak semua hal, bisa dipikirkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang jumlahnya hanya 16 orang. Kita harap pakar dari perguruan tinggi Muhammadiyah bisa turut andil dalam memberikan kontribusi pemikiran,” ujar Irwan.
Tugas yang takkalah penting diemban PTMA, lanjutnya, adalah tugas kaderisasi. “Kita bersyukur, Unismuh Makassar ini sangat konsen dengan itu. Tadi disampaikan Pak Rektor, di Unismuh ada beasiswa khusus untuk kader persyarikatan. Jadi kader yang mendapat besiswa, tempa diri dengan baik, agar siap menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.
Kesalehan Digital
Terkait dengan waktu penetapan Hari Raya Idul Adha, Irwan menyebut, baik Pemerintah maupun Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah mengambil keputusan.
“Tidak usah lagi diperdebatkan. Mari melaksanakannya sesuai keyakinan masing-masing, tidak perlu saling menyinggung di media sosial sampai masuk pada ranah hukum, seperti pada pelaksanaan Idul Fitri yang lalu,” ungkap Ketua PP Muhammadiyah bidang Pendidikan itu.
Pada titik itulah, sambungnya, kesalehan digital penting terus dikembangkan. “Kesalehan digital adalah satu satu poin keputusan Muktamar Solo, yang perlu terus disosialisasikan, apalagi menjelang Pemilu 2024.” kata Irwan.
Menghadapi Pemilu, Irwan berpesan, agar kader Muhammadiyah tidak usah terjebak dalam polarisasi politik sebagaimana yang terjadi pada Pemilu 2019.
“Apapun pilihan kita, jangan sampai dampaknya seperti Pemilu 2019 kemarin. Alhamdulillah Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah bersilaturahmi dengan PBNU, kemudian dengan wali gereja dan seterusnya. Kita berharap seluruh komponen masyarakat memiliki paham yang sama. Bagaimana kita membangun bangsa ini secara bersama-sama tanpa harus terjadi perpecahan,” jelasnya.
Terakhir, atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Irwan menyampaikan Selamat Milad 60 Unismuh Makassar.