Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Serah Terima Aset, Qadir Gassing Dukung Rencana Bisnis PDM Takalar

×

Serah Terima Aset, Qadir Gassing Dukung Rencana Bisnis PDM Takalar

Share this article
Serah terima aset PDM Takalar dari Ketua periode 2015–2022, Iqbal Rasyid kepada Ketua periode 2022–2027, Islahuddin Thahir disaksikan Wakil Ketua PWM Sulsel Abd Qadir Gassing dan Penasihat Muhammadiyah Takalar, Djamaluddin Maknum Dg Tata (sumber foto: Adim)

KHITTAH.CO, TAKALAR– Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Takalar menggelar acara penyerahan aset dan pengajian yang dibawakan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Abdul Qadir Gassing HT.

Penyerahan aset dilakukan oleh PDM Takalar Periode 2015–2022 kepada pimpinan periode 2022–2027 di Pusat Dakwah Muhammadiyah (PUSDAM) Takalar, pada Selasa, 4 Juli 2023.

Ketua PDM Takalar Periode 2022–2027 Islahuddin Thahir menerima seluruh aset dari ketua periode sebelumnya, Iqbal Rasyid.

Serah terima itu disaksikan oleh Wakil Ketua PWM Sulsel Abdul Qadir Gassing HT dan Penasihat Muhammadiyah Takalar, Djamaluddin Maknum Dg Tata.

Dalam sambutannya, Iqbal Rasyid, Ketua PDM Takalar Periode 2015–2022 menghaturkan terima kasih, karena selama 7 tahun kepemimpinannya, seluruh elemen terus bersinergi dengan pihaknya.

Ia bersyukur, karena di masa Covid-19 lalu, gerak Persyarikatan masih terlaksana di Takalar, meski tidak maksimal.

Hal yang juga harus disyukuri, kata dia, karena di kepemimpinannya, pembangunan Gedung PUSDAM Takalar dapat selesai, meski berat.

Iqbal menyebut, penyelesaian pembangunan Gedung PUSDAM tersebut merupakan amanah terberat dari Musyda Muhammadiyah Takalar di Salaka, ketika dirinya terpilih. Beruntung, di masanya, gedung tersebut dapat rampung.

“Sehingga, pada hari ini, gedung PUSDAM dapat kita serahkan kepada PDM Takalar yang baru saja terpilih. Kami bersykur, bisa kita serah-terimakan, karena periode-periode sebelumnya tidak ada serah terima aset di Muhammdiyah Takalar,” kata dia.

Iqbal juga memohon maaf, karena hingga periodenya selesai, PDM Takalar tidak bisa mewujudkan dambaan warga Persyarikatan untuk mendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah di daerah tersebut.

“Semoga di periode ini, pendirian perguruan tinggi itu dapat terwujud. Apalagi, Pak Ketua sekarang ini adalah doktor pendidikan,” kata Iqbal.

Sementara itu, Ketua PDM Takalar Periode 2022–2022 , Islahuddin mengungkapkan, dirinya bersyukur karena periode Iqbal dan periode-periode sebelumnya dapat mengupayakan dan menyelesaikan gedung PUSDAM sehingga dapat menjadi tempat pelaksanaan sejumlah agenda Muhammadiyah.

Ia menyampaikan, sebagai bentuk kesyukuran, pihaknya akan memperbaiki desain interior gedung tersebut, untuk selanjutnya dikomersialkan untuk publik. “Kita upayakan, biarlah gedung ini membiayai dirinya sendiri,” kata dia.

Islahuddin juga bersyukur karena PDM Takalar periode lalu juga berhasil mengadakan mobil bus yang terus digunakan untuk kepentingan Persyarikatan. “Ini tanda mata yang luar biasa bagi kita,” kata Islahuddin.

Sebelum menyampaikan materi pengajian, Wakil Ketua PWM Sulsel, Abdul Qadir Gassing HS menanggapi sambutan Iqbal dan Islahuddin. Dirinya menyarankan PDM Takalar untuk mendirikan pesantren unggulan, daripada mendirikan perguruan tinggi.

Terkait rencana perbaikan desain interior untuk disewakan bagi penyelenggaraan acara masyarakat umum, dirinya juga mengaku setuju dan mendukung. Hal seperti itu merupakan hal yang lumrah di Muhammadiyah.

Mantan Rektor UIN Alauddin Makassar itu menyebut Gedung ‘Aisyiyah Sulsel di Jalan Bulusaraung, Makassar sebagai contoh.

Hal muamalah duniawiyah terkait ekonomi dan bisnis, kata Qadir, harus lebih dikembangkan di Muhammadiyah. Hanya saja, ia mengingatkan, sesuai firman Allah, dalam berbisnis, harus selalu mengingat Allah.

“Silakan Muhammadiyah berbisnis, tentu bisnis Muhammadiyah. Sesuai firman Allah, setelah melaksanakan Salat, bertebaranlah untuk cari rezki. Tapi tidak boleh hanya mencari rezki. Wadzkurullaha, selalulah mengingat Allah! Dzikir! Seandainya dalam berbisnis kita selalu mengingat Allah, saya kira tidak ada yang masuk penjara karena bisnis, karena korupsi,” kata dia.

Ia juga mengutip firman Allah dalam Surah Al-Jumu’ah ayat 9. “Muhammadiyah kalau berbisnis, kalau adzan, stop dulu, hentikan jual-beli, biar sedang transaksi tawar-menawar,” tutup Qadir.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply