KHITTAH.CO, MAKASSAR – Dua dosen Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Ummi Khaerati dan Dr Nunung Anugrawati, berhasil meraih Beasiswa Non-Gelar Micro Credential Kemdikbudristek Tahun 2023. Informasi ini diperoleh dari surat pengumuman hasil akhir seleksi penerimaan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Dalam surat dengan nomor 1601/B2/GT.00.01/2023, dinyatakan bahwa total penerima Beasiswa Non-Gelar Micro Credential bagi Dosen PPG tahun ini berjumlah 93 orang. Sebanyak 31 peserta, termasuk Dr Ummi dan Dr Nunung, akan mengikuti Program Numeracy for Teachers Educators yang berkolaborasi dengan Michigan State University. Sementara 62 peserta lainnya akan berpartisipasi dalam Program Literacy Education dengan kerjasama dari Western Sydney University.
Program pelatihan numerasi dan literasi ini dijadwalkan untuk dimulai pada tanggal 11 September 2023. Seluruh penerima beasiswa diwajibkan untuk aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan program beasiswa tersebut.
Salah satu Dosen penerima Beasiswa Dr Ummi Khaeratmengatakan bahwa program yang diikuti ini punya tantangan sendiri bagi dirinya yang berasal dari bidang bahasa.
“Program ini sangat menantang untuk kami dalam bidang numeracy. Hal ini akan menjadi ilmu baru dimana pembelajaran abad 21 menuntut kita memiliki mental aritmatika sebagai rumus kehidupan,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Kegiatan ini akan berlangsung selama 2 bulan dan akan di latih oleh expert pendidkan numeracy dari MSU (Michigan State University). Juga program ini dibiayai full oleh LPDP Dan Kemdikbudristek dikti.
Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib mengucapkan selamat kepada dosen dan seluruh peserta yang berhasil lolos seleksi.
“Selamat kepada Bu Ummi Khaerati, dan Bu Nunung Anugrawati, yang berhasil lolos seleksi. Sangat bersyukur karena dua dosen kita bisa lolos program itu, khususnya untuk peningkatan kapasitas SDM dosen-dosen kita di PPG,” ungkapnya.
Erwin juga berharap dengan adnya program tersebut dapat memotivasi dosen yang lain. “Karena ini kan non gelar dan tentu mereka bisa memperoleh banyak pengetahuan lagi tentang bagaimana pembelajaran peningkatan pembelajaran di PPG,” ujarnya.
Ia berharap para dosen juga proaktif mengikuti program-program peningkatan kapasitas semacam itu, seperti program Post Doctoral. “Menuju institusi unggul, harus dimulai dengan SDM yang unggul,” kunci nakhoda FKIP Unismuh itu.