KHITTAH.CO, MAKASSAR- Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar mendeklarasikan kampusnya anti tiga dosa di perguruan tinggi, yaitu intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan.
Deklarasi itu dilakukan dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik Muhammadiyah Makassar pada Senin, 4 September 2023.
Ratusan mahasiswa baru PoltekMu Makassar bersama seluruh pejabat kampus dan ketua organisasi kemahasiswaan mendeklarasikan Kampus Anti Tiga Dosa di Perguruan Tinggi itu di Lantai 2 Wisma Kalla Makassar.
Deklarasi itu juga disaksikan langsung oleh Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Makassar, Iptu Syahuddin Rahman.
Sebelumnya, Perwira Polisi yang juga Instruktur Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Makassar itu memberikan materi terkait perilaku kekerasan kepada mahasiswa baru PoltekMu Makassar.
Ia memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PoltekMu Makassar yang mendeklarasikan kampus antikekerasan, perundungan (bully), dan intoleransi.
“Luar biasa. Memang ini harus dimulai dari kampus, dan alhamdulillah, PoltekMu Makassar yang memulainya,” ungkap Syahuddin.
Ia berharap, PoltekMu Makassar bisa terus bersinergi dengan kepolisian, terkhusus untuk membendung tindak kekerasan. Demikian pula dengan sinergitas di bidang lain.
Wakil Direktur 1 PoltekMu Makassar, AM Fadhil Hayat mengungkapkan, pihaknya serius untuk mewujudkan kampus tanpa kekerasan. Terlebih, berdasarkan pengalaman, di awal tahun ajaran baru, seringkli terjadi kekerasan terhadap mahasiswa.
“Kami tidak mau itu terjadi. Tidak ada kekerasan senior ke adik-adiknya. Tidak boleh ada bully, begitu juga kekerasan seksual,” tegas dia.
Untuk itulah, PoltekMu Makassar juga telah membentuk Tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, Perundungan, dan Intoleransi. Tim itu, kata dia, terdiri atas unsur dosen, tenaga kependidikan, dan organisasi mahasiswa (ormawa).
“Pembentukan tim itu merupakan wujud komitmen kami untuk mencegah dan menindaki tiga dosa itu. Tekad kami bulat untuk mewujudkan kampus berkemajuan sebagaimana visi Persyarikatan. Tentu, hal-hal yang bertentangan itu, harus kami hilangkan, termasuk tiga dosa itu,” ujar dia.
Selain itu, pihaknya akan terus melakukan sinergi dengan kepolisian, tidak hanya terkait kondusivitas keamanan dan ketiga dosa di perguruan tinggi tersebut. Sinergitas itu, kata dia, bisa di bidang lain, demi mewujudkan Politeknik Muhammadiyah Makassar yang berkemajuan.