Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM Pendidikan

Pantja: Merdeka Belajar Sejati Harus Humanis

×

Pantja: Merdeka Belajar Sejati Harus Humanis

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR- Merdeka Belajar adalah konsep pendidikan di Indonesia yang seharusnya berkiblat pada ajaran Ki Hadjar Dewantara sebagai tokoh peletak dasar filosofi pendidikan bangsa.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Pantja Nur Wahidin memahami betul hal itu. Karena itulah, Pantja mengajak peserta seminar di SMA Muhammadiyah 1 Makassar untuk merefleksi pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Ia menegaskan, sebenarnya, konsep Merdeka Belajar yang kini diterapkan di negeri ini bukanlah hal baru, melainkan ajaran Sang Filsuf Pendidikan, Ki Hadjar Dewantara.

Pantja menjelaskan, Merdeka Belajar ala Ki Hajar Dewantara itulah yang mengubah metode pengajaran kolonial menjadi pendekatan among yang humanis.

Dengan begitu, tiada lagi metode perintah dan sanksi yang dilakukan oleh guru kepada murid. “Begitulah seharusnya pendidikan kita,” kata dia.

Pantja Nur Wahidin menjadi pembicara dalam Seminar Pendidikan yang dilaksanakan oleh SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar itu pada Sabtu, 4 November 2023.

Ratusan peserta memadati ruang pertemuan sekolah itu, tempat dihelatnya seminar. Hadir pula Indra Wijaya selaku Anggota Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Sulsel. Hadir pula Amir MR Kepala SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dan guru-guru sekolah berakreditasi Unggul itu.

Ia mengutip buku Ki Hajar Dewantara: Pemikiran dan Perjuangannya, saat menjelasakan tentang metode among.

Pantja menegaskan, pendidikan bangsa hari ini tidak boleh terjebak dalam sistem yang materialistik, individualistik, dan intelektualistik dengan pendekatan perintah, instruksi, dan pemaksaan.

“Pendidikan yang seperti itu adalah warisan kolonial. Seharusnya kita sudah beranjak dari situ, sejak hampir satu abad lalu. Namun, kenyataannya, masih ada yang seperti itu sampai sekarang. Tentu masalahnya di paradigma,” ungkap dia.

Ia mengajak seluruh pendidik untuk hijrah total dari sistem pendidikan kolonial yang menjajah denga sanksi bahkan bentuk kekerasan fisik dan nonfisik. Terlebih, untuk tipikal anak masa kini, menurut dia, pendekatan among atau bimbingan dengan pendekatan humanis dan populis adalah jalan.

Ia mealnjutkan, konsep metode pengajaran ala Ki Hajar Dewantara yang dicetuskan saat mendirikan lembaga pendidikan yang dinamakan pergerakan pendidikan Taman Siswo tahun 1922 harus menubuh dan menancap di alam pikir pelaksana pendidikan negeri ini.

“Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai rakyat, warga, manusia,” ungkap dia.

Pantja melanjutkan, seharusnya, ajaran Ki Hajar Dewantara yang sudah dihapal oleh para pelaksana pendidikan sudah terwujud.

Ajaran tersebut yaitu Ing ngarsa sung tulada (di muka memberi contoh), Ing madya mangun karsa (di tengah membangun cita-cita), dan Tut wuri handayani (mengikuti dan mendukungnya) harus

Ajaran itu” harus dipatuhi dan menjadi karakter yaitu Patrap Guru, atau tingkah laku guru yang menjadi panutan murid-murid dan masyarakat,” tegas dia.

Ia juga menekankan, konsep pengajaran Ki Hajar Dewantara masih sangat relevan diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia yang dikenal dengan Istilah Merdeka Belajar, seperti kini

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply