Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

MEBP dan LPUMKM Harus Masifkan Pembinaan Pengusaha Muhammadiyah

×

MEBP dan LPUMKM Harus Masifkan Pembinaan Pengusaha Muhammadiyah

Share this article

KHITTAH.CO, MAKASSAR- Sudah saatnya, gerakan ekonomi Persyarikatan Muhammadiyah maju, minimal selangkah dari sebelumnya. Pasalnya, belakangan ini, nyaris tidak ada gerakan ekonomi Persyarikatan yang terbilang masif. Padahal, sejarah mencatat, Muhammadiyah dibangun oleh para saudagar dengan gerakan ekonominya.

Hal itulah yang menjadi pendorong tekad Persyarikatan menghadirkan Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (MEBP) juga Lembaga Pengembangan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel teguh niat untuk memasifkan gerakan kedua unit pelaksana program (UPP) itu.

Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse mengamanahkan kedua UPP itu untuk merealisasikan satu wujud gerakan ekonomi dan wirausaha yang maju. Namun, hal yang tidak kalah penting adalah pembinaan kepada pelaku gerakan ekonomi-bisnis.

“Pembinaan bagi pengusaha harus dimaksimalkan. Dibina dulu baru berusaha. Tidak bisa sukses kalau tidak terlatih. Harua punya komitmen, visi, wawasan, dan integritas,” tegas dia.

Ambo Asse mengamanahkan hal itu dalam Rapat Kerja Wilayah Terpadu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel yang dihelat MEBPP dan LPUMKM, pada Sabtu, 11 November 2023. Rakerwil terpadu dihelat di Aula Politeknik Muhammadiyah Makassar.Dalam amanatnya, Ketua PWM Sulsel menekankan integritas yang wajib dimiliki oleh pengusaha dan pelaksana gerakan ekonomi.

Ia merefleksi sejumlah entitas bisnis Muhammadiyah Sulsel beberapa waktu lalu yang mandek karena pengelolaan tanpa integritas. Ia juga mengutip Hadis Qudsi bahwa ketika ada dua orang berserikat, Allah akan menjadi pihak ketiga. Namun, jika ada salah satu dari orang yang berserikat itu berkhianat, maka Allah akan keluar dari perserikatan itu.

“Dahulu, ketika Musywil Muhammadiyah di Pinrang, ada seminar ekonomi sebagai rangkaian musywil. Di situ, tumbuh pemikiran untuk mendirikan BPRS. Saya sampaikan, untuk mendirikan BPRS yang harus ada adalah kejujuran. Kalau tidak, baru satu tahun, BPRS bubar,” tegas dia.

Karena itulah, Ambo Asse mendorong MEBP dan LPUMKM PWM Sulsel untuk melakukan gerakan rill memajukan ekonomi Persyarikatan dan masyarakat.

“Di Muhammadiyah ini, sudah banyak pengusaha, baik yang sudah lama, baru, atau yang baru mau mulai berusaha. Tinggal itu dikumpulkan, dibina, dilatih, untuk ditingkatkan. Kita ingatkan bahwa dalam membangun usaha harus terus berpegang teguh pada Quran dan Sunah. Ingat juga ayat terpanjang dalam Quran, Surah Al-Baqarah ayat 282,” tegas dia.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

Leave a Reply