KHITTA.CO, Banteng – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantaeng menyebut hal penting yang harus dibereskan di sekolah Persyarikatan adalah sistem keuangan berbasis syariah dan kesejahteraan tenaga pendidik.
Pernyataan itu diutarakan Ketua Majelis Dikdasmen, Firdaus Manaf saat membawakan sambutan pada acara penamatan peserta didik sekolah-sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Bantaeng di Balai Kartini, Senin, 27 Mei 2024.
“Majelis Dikdasmen mengkaji pendidikan di Muhammadiyah dan menyimpulkan dua hal urgen yang harus kita tuntaskan. Pertama sistem keuangan pendidikan yang kita upayakan berstandar syariah dan kesejahteraan guru, mulai dari honorer hingga guru yayasan,” kata Firdaus.
Awalnya, kata Firdaus, ia dan keseluruhan stakeholder Majelis Dikdasmen mengkaji berbagai bentuk permasalahan yang ada di sekolah-sekolah Muhammadiyah saat ini. Selain itu, bahan keterangan lainnya juga diperoleh dari pihak sekolah.
Salah satu dari usulan yang disepakati untuk dituntaskan adalah pengelolaan keuangan yang islami. Karena itu, Majelis Dikdasmen menggandeng pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) pada acara penamatan.
Selanjutnya, Firdaus bercerita soal standar kesejahteraan guru-guru di Sekolah Muhammadiyah. Ia dan kolega telah bersepakat untuk memprioritaskan nominal pendapatan guru agar menunjang kehidupan sehari-hari mereka.
“Sebentar Insya Allah kita akan launching program dari Majelis Dikdasmen yang merupakan kerja sama dengan BSI yaitu donasi pendidikan khusus untuk guru,” tutur Firdaus disambut riuh tepuk tangan.
Terlepas dari hal itu, Firdaus juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua dan wali peserta didik yang telah percaya kepada sekolah Muhammadiyah.
Ia lalu berpesan agar para orang tua dan wali peserta didik tak melepaskan tanggung jawab agar senantiasa memberi pesan dan pendidikan yang baik kepada anak-anak mereka.
“Tentu guru-guru sudah mengajar dengan baik anak-anak kita, namun perang orang tua jauh lebih penting agar anak-anak kita mencapai cita-citanya,” katanya.
Firdaus menekankan pentingnya peran orang tua untuk menentukan masa depan anak-anak mereka bukanlah hal remeh temeh. Ia lalu mengisahkan beberapa figur publik di Kabupaten Bantaeng sebagai contoh keberhasilan sekolah dan didikan orang tua.
“Kita tak kekurangan tokoh-tokoh inspiratif, di Bantaeng ini kita mengenal tokoh Haji Solthan yang akhirnya melahirkan generasi bernama Azikin Solthan (mantan Bupati Bantaeng). Ada tokoh yang namanya Nurdin Abdullah (mantan Bupati Bantaeng), dan saya yakin, ia tak lepas dari didikan karaeng Dullah. Terakhir, yang paling kita kenal, ada Kyai Djamaluddin Amien, yang melahirkan tokoh sekelas almarhum Hadi Djamal dan Ashabul Kahfi (legislator RI),” papar Firdaus.
Olehnya, Firdaus berkesimpulan, pendidikan di sekolah dan di rumah yang berjalan beriringan akan melahirkan SDM berkualitas.
Untuk diketahui, acara penamatan peserta didik sekolah-sekolah Muhammadiyah Bantaeng tahun 2024 diikuti oleh 231 orang. Jumlah sebanyak itu berasal dari sembilan sekolah Muhammadiyah di Bantaeng.
Sekolah yang mengutus peserta didik pada acara penamatan itu yakni MTs Muhammadiyah Panaikang, MA Muhammadiyah Panaikang, MTs Muhammadiyah Bantaeng, dan MA Muhammadiyah Bantaeng.
Selain itu, SMK Ahlu Shuffah Muhammadiyah Karatuang dan SMP Ahlu Shuffa Muhammadiyah Karatuang juga mengikutkan peserta didiknya. Begitu pun dengan SMP Muhammadiyah Bate Balla MTs Muhammadiyah Ereng-ereng, dan MA Muhammadiyah Ereng-ereng.