Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
BeritaMuhammadiyah

PP Muhammadiyah Mendampuk Ambo Asse Sebagai Pelopor PUPM

×

PP Muhammadiyah Mendampuk Ambo Asse Sebagai Pelopor PUPM

Share this article
Ketua PWM Sulsel menerima penghargaan Pelopor PUPM dari PP Muhammadiyah. (Ist.)

KHITTAH.CO, SOLO– Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel), Ambo Asse menerima penghargaan dari Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2 PP Muhammadiyah) saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pesantren Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. 

Ambo Asse menerima penghargaan itu atas kontribusinya sebagai Pelopor Penyelenggaraan Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah (PUPM) di Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dahlan Rais.

Prestasi itu tidak dapat dipisahkan dari kiprah Ambo Asse saat menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) dengan memberikan beasiswa kepada para calon Ustad/ Ustadzah. Masa kepemimpinan Ambo Asse sebagai Rektor Unismuh telah berakhir sejak (13/8) lalu.

Selaku Ketua PWM, Ambo Asse telah merumuskan kebijakan dan program strategis untuk pengembangan pesantren-pesantren dan pimpinan daerah Muhammadiyah di Sulsel. 

PUPM Unismuh Makassar

Unismuh Makassar Makassar pertama kali meluncurkan PUPM pada 10 Agustus 2022. Harapannya, kampus berkontribusi mencetak ustadz dan ustadzah yang berideologi Muhammadiyah kuat serta kompeten di bidang pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Pimpinan Muhammadiyah lalu memberdayakan alumni program itu untuk memajukan pesantren Muhammadiyah.

Pendirian PUPM di Unismuh Makassar disokong oleh Lembaga Pengembangan Pesantren Wilayah (LP2) PWM Sulsel dan Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar. PUPM diintegrasikan dengan program studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam yang berada dalam binaan Ma’had Al- Birr. 

Dalam Rakornas tersebut, Sekretaris LP2M PWM Sulsel yang juga penanggung jawab program PUPM Unismuh, Muhammad Ali Bakri memaparkan profil PUPM Unismuh Makassar kepada seluruh Mudir Pesantren Muhammadiyah. Ia menjelaskan bahwa pendirian PUPM dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak akan ustadz dan ustadzah yang memiliki kemampuan tafaqquh fiddin dan berideologi Muhammadiyah yang kuat. 

Visi PUPM Unismuh Makassar adalah terwujudnya ustadz pesantren yang unggul, berdaya saing global, dan berkepribadian Muhammadiyah. Untuk mencapai visi tersebut, PUPM melaksanakan sejumlah misi, termasuk menyelenggarakan pendidikan Bahasa Arab secara holistik, mengembangkan kurikulum yang relevan, serta menginternalisasikan nilai-nilai Islam sesuai manhaj tarjih Muhammadiyah. 

Sejak berdirinya pada tahun 2022, PUPM Unismuh Makassar telah menarik minat banyak mahasiswa, dengan total mencapai 90 orang dari tiga angkatan yang berbeda. Pihak kampus mengharapkan program ini terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan pesantren Muhammadiyah di Indonesia. 

Pesan Ambo Asse 

Dalam sambutannya sebagai penerima penghargaan, Prof Ambo Ase mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan program PUPM di Unismuh Makassar. 

Ia juga menekankan pentingnya kerjasama yang baik antara seluruh pihak dalam mengembangkan pendidikan pesantren. “Alhamdulillah, hari ini kita dapat berkumpul dalam suasana yang penuh berkah untuk melanjutkan komitmen kita dalam mengembangkan pendidikan pesantren di seluruh Indonesia,” ujar dia. 

Pada kesempatan itu, Ambo Asse juga memaparkan perkembangan lembaga pesantren di Sulawesi Selatan, yang telah berkembang dari hanya 12 pesantren menjadi 36 pesantren dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyebutkan bahwa perkembangan ini merupakan hasil dari sinergi yang baik antar semua pihak yang terlibat. 

Untuk menjamin keberlanjutan pembinaan pesantren Muhammadiyah tersebut, saat menjadi Rektor Unismuh, Ambo Asse memulai pembukaan PUPM dengan beasiswa. Ia menjelaskan bahwa program beasiswa bukan hanya sekedar bantuan finansial, melainkan juga membangun komitmen bagi para mahasiswa untuk mengabdi di pesantren setelah mereka lulus. 

“Saya selalu mengingatkan agar alumni kita kembali mengabdi di pesantren. Pimpinan Daerah setempat harus memberikan tunjangan agar terjamin kehidupannya. Bahkan jika memungkinkan, menikah di tempat pengabdiannya, agar terus berkontribusi di daerah tersebut,” ujar Ambo Asse, disambut senyum lebar para peserta. 

Oleh karena itu, Ambo Asse menegaskan pentingnya gerakan infaq dalam mendukung keberlangsungan program pesantren. “Gerakan infak harus kita perkuat karena Muhammadiyah maju karena gerakan tersebut,” ujarnya. 

Dalam Rakornas itu, delegasi LP2 PWM Sulsel berjumlah 10 orang. Delegasi tersebut yakni KH Lukman Abd Shamad Lc MPd, (Ketua LP2M PWM), Dr Muh Ali Bakri (Sekretaris LP2M PWM Sulsel), Dra. Masriwaty Malik, M.Th.I (Pesantren Ummul Mukminin Makassar), Dr Dahlan Lamabawa (Pesantren Darul Fallaah Bissoloro Unismuh), dan Andi Syamiluddin M.Pd. (Mudir Darul Arqam Punnia Pinrang). 

Delegasi lainnya, Sitti Shalehah, S.Pd (Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara), Drs. Kamaruddin Sita M.Pd (Pesantren Darul Arqam Cece Enrekang), Drs. A. Kalam Fattah, M.Pd (Rumah Tahfidz El Hasani Sidrap), Dr. Rais Razak, M.Si (MBS Rappang) dan Prof Syamsir Dewang (MBS Awwalul Islam Makassar).

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply