KHITTAH.CO, MAKASSAR – Mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Arafi Gunawan menyebut Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) adalah solusi bagi pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan namun terkendala finansial. Bagi dia, KIP-K menjadi ajang bergengsi karena levelnya nasional dan seleksinya pun terbilang rumit.
Meski begitu, Arafi yang lulus KIP-K pada tahun 2023 tak keberatan berbagi tips. Catatannya, kata dia, pendaftarnya harus berkorban waktu dan tenaga untuk pemenuhan syarat sebagai penerima.
Menurut Arafi, calon penerima beasiswa KIP-K harus memenuhi syarat penting, yaitu berasal dari keluarga kurang mampu, memiliki prestasi akademik yang baik, serta telah diterima di perguruan tinggi yang dipilih.
Proses pengajuan beasiswa dimulai dengan mengisi data diri di laman KIP Kuliah, termasuk mengunggah sejumlah dokumen seperti Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan atau desa, rapor, dan ijazah.
Setelah dokumen telah diajukan, pihak berwenang akan memeriksa dan memverifikasi sebelum pengumuman melalui laman resmi KIP Kuliah atau Universitas yang bersangkutan.
“Persyaratan atau tahapan seleksi kip kuliah bisa terasa rumit karena memerlukan berbagai dokumen administrasi dan beberapa tahap seleksi. Namun, jika dipersiapkan dengan baik dan dilakukan sesuai prosedur, tahapannya masih dapat diikuti dengan baik,” ujar Arafi saat diwawancarai, Senin, 11 November 2024.
Berdasarkan pengalaman dirinya, Arafi menekankan perlunya pendaftar KIP-K mengunggah semua dokumen dengan benar dan lengkap. “Jangan sampai ada dokumen yang terlewat atau salah, karena itu bisa mempengaruhi proses seleksi,” ujar dia.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia menyarankan agar pendaftar tidak memanipulasi informasi terkait kondisi ekonomi dan prestasi akademik. Hal itu, kata dia, bisa beresiko pada pembatalan beasiswa di kemudian hari.
Ia juga menambahkan bahwa jalur pendaftaran melalui SNMPTN seringkali diutamakan dalam seleksi KIP-K.
Arafi memberikan saran kepada mahasiswa yang berencana mendaftar beasiswa KIP-K agar segera mengumpulkan dokumen yang diperlukan jauh-jauh hari. Selain itu, dia juga menyarankan agar pendaftar selalu memantau pengumuman di laman resmi atau media sosial KIP-K untuk mendapatkan informasi terkini.
Arafi gunawan menyampaikan bahwa ada beberapa kendala yang sering terjadi pada saat mendaftar KIP-K, yakni, masalah saat mengunggah dokumen, server yang down, atau kesalahan sistem saat pendaftaran, dan beberapa dokumen seperti surat keterangan tidak mampu atau data penghasilan keluarga sulit didapat pada saat diurus di kantor desa.
Ilham Darmawan – Mahasiswa Prodi Sosiologi 5A