KHITTAH.CO, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kuliah tamu dengan menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. Agung Danarto, M.Ag, pada Jumat, 15 November 2024.
Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Rektor lantai 17 Gedung Iqra Unismuh, mulai pukul 16.00 WITA hingga menjelang magrib. Kuliah tamu ini mengusung tema “Tata Kelola Organisasi dan Sinergi SDM Menuju Daya Saing Global.”
Kegiatan ini dipandu oleh Wakil Rektor I Unismuh, Dr. Burhanuddin, dan dihadiri sejumlah tokoh seperti Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Irwan Akib, Rektor Unismuh Dr. Ir. Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Prof. Dr. Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor IV Dr. KH Mawardi Pewangi, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH), para dekan dan wakil dekan, serta jajaran pimpinan universitas lainnya.
Dalam sambutannya, Rektor Unismuh, Dr. Abd Rakhim Nanda, menekankan pentingnya sinergi antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) di seluruh Indonesia. Ia menegaskan bahwa Unismuh Makassar merupakan bagian dari jaringan 164 PTMA yang bersama-sama membangun kekuatan untuk meningkatkan daya saing.
“Unismuh Makassar telah memiliki roadmap hingga tahun 2044. Tantangan besar yang dihadapi menuntut penguatan tata kelola organisasi dan sinergi sumber daya manusia. Dengan langkah ini, kita akan menciptakan budaya kelembagaan yang dapat membawa institusi pada peradaban yang lebih maju,” ujar Rakhim.
Ia juga menambahkan bahwa berada di bawah naungan Muhammadiyah adalah sebuah keunggulan yang harus dimanfaatkan untuk kemajuan pendidikan tinggi.
Delapan Prinsip Tata Kelola
Dalam kuliah tamu tersebut, Dr. Agung Danarto menjelaskan bahwa tata kelola organisasi yang baik adalah fondasi utama dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing global. Ia memaparkan delapan prinsip tata kelola organisasi sebagai panduan strategis.
Pertama, akuntabilitas, yang memastikan setiap kebijakan dan tindakan organisasi dapat dipertanggungjawabkan secara transparan sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Kedua, transparansi, dengan membuka akses informasi bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan kepercayaan yang kokoh.
Ketiga, kepatuhan terhadap hukum, menggarisbawahi pentingnya seluruh aktivitas organisasi berjalan sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku.
Keempat, efisiensi dan efektivitas, yang menekankan optimalisasi sumber daya organisasi untuk mencapai hasil terbaik tanpa pemborosan.
Kelima, partisipasi aktif, yang mendorong keterlibatan dan rasa memiliki dari semua pihak di dalam organisasi. Keenam, keadilan, memastikan setiap individu diperlakukan setara tanpa diskriminasi.
Ketujuh, inovasi dan adaptasi, menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global dengan menciptakan ide-ide baru yang relevan serta mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat.
Terakhir, pengawasan, dirancang untuk membangun mekanisme kontrol yang ketat dalam memantau dan mengevaluasi kinerja secara berkala.
“Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, organisasi tidak hanya memastikan akuntabilitas tetapi juga dapat terus meningkatkan kualitas dan daya saingnya di tingkat global,” tegas Agung.