KHITTAH.CO, MAKASSAR – Ketua PW Muhammadiyah Sulawesi Selatan (Sulsel), Ambo Asse menekankan pentingnya unsur pimpinan menambah prestasi di majelis dan lembaga masing-masing. Sebab, bagi Ambo, masa jabatan kepengurusan PWM Sulsel dibawah kepemimpinannya akan berakhir dalam kurung waktu tak kurang dari tiga tahun.
Ia menyampaikan itu menjelang penutupan acara Refreshing Pimpinan PWM Sulsel di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara, Ahad, 17 November 2024.
“Muhammadiyah ini adalah amanah bagi kita, karena amanah, kita menunaikannya dengan baik. Kita punya sisa masa kerja tak cukup tiga tahun, karena itu prestasi mesti ditingkatkan,” pinta Ambo.
Selaku Ketua, Ambo adalah sosok yang acap kali menyebut pentingnya ikhlas sebagai modal bekerja sebagai unsur Pimpinan Persyarikatan. Sebab, amal bakti di PWM Sulsel sepenuhnya untuk keperluan umat tanpa mengharap pamrih.
Sehingga, menurut Ambo, niat tulus dan ikhlas lah yang menguatkan mental untuk bertahan.
“Komitmen kita adalah melaksanakan amanah dengan ikhlas, kalau ikhlas, semua yang berat pun terasa ringan dikerjakan,” tutur dia.
Disisi lain, bekerja untuk kemasalahan umat tak selalu berjalan lancar. Ambo yang telah berjibaku puluhan tahun di Muhammadiyah mengaku telah menemui banyak tantangan.
Kuncinya, kata dia, tantangan itu mesti dihadapi dengan sikap tenang dan sabar.
“Kita memang harus memiliki kesabaran yang tinggi, karena melaksanakan tugas-tugas di Muhammadiyah banyak tantangannya. Yah tantangan waktu, kadang juga tantangan dana,” ucap Ambo.
Meski begitu, Ambo meyakini kader yang bekerja dengan ikhlas dan sabar akan mendapatkan kehidupan yang layak dari Allah SWT.
“Sejak sebagai ketua Majelis Dikdasmen, saya selalu menekankan pesan Kyai Dahlan, hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan cari hidup di Muhammadiyah, tapi hidup suburkanlah amal usaha Muhammadiyah, Insyaallah tidak ada yang mengurus amal usaha lalu hidupnya melarat,” tandas Ambo.
Sebelumnya, Refreshing Pimpinan yang digawangi oleh Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) PWM Sulsel berlangsung selama dua hari dan satu malam, 16-17 November 2024, dengan enam muatan materi.
Materi pertama membahas Peran Muhammadiyah Dalam Pengembangan Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi Umat. Materi ini diampu oleh Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto.
Sebagaimana diketahui, Agung adalah salah satu Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi MPK SDI. Ia menerima mandat dari PP Muhammadiyah untuk menghadiri Refreshing Pimpinan PWM Sulsel.
Materi kedua membahas Implementasi Tauhid Dalam Kehidupan (Berorganisasi dan Politik) yang dibawakan oleh Ambo Asse. Materi ini juga membahas sikap yang seharusnya dilakukan kader Muhammadiyah menjelang Pilkada pada tanggal 27 nanti.
Tepat pada pukul 20.00 WITA, Sabtu, 16 November 2024, materi ketiga membahas tentang Strategi Dakwah di Era Digital. Materi ini dibawakan oleh Wakil Ketua I MPK SDI PP Muhammadiyah, Muthohharun Jinan.
Saat sesi tanya jawab, peserta tampak antusias dan bergantian mengajukan saran dan masukan terkait konten dakwah digital. Diketahui, Muhammadiyah Sulsel sendiri tak diam menghadapi metode dakwah digital.
Selain melengkapi peralatan, Muhammadiyah Sulsel, sejak lama telah aktif berdakwah di berbagai platform digital, baik YouTube, Instagram, Facebook, TikTok, hingga tayangan televisi (TVMu).
Materi keempat membahas Risalah Islam Berkemajuan (RIB) dengan Wakil Ketua PWM Sulsel, Qadir Gassing sebagai sebagai pengampu materi. Sementara materi kelima membahas Aktualisasi Kepribadian Muhammadiyah Dalam Menyikapi Isu-isu Strategis dengan pemateri dari MPK SDI PP Muhammadiyah, Moch Irfan Islami.
Materi keenam disampaikan oleh Wakil Ketua PWM Sulsel, Arifuddin Ahmad. Ia membahas Fiqhul Ikhtilaf dengan metode interaktif. Baik pemateri maupun peserta berdiskusi dan tanya jawab.
Adapun peserta terbaik satu ialah Ambo Asse, terbaik kedua Saiful Kaharuddin, dan terbaik ketiga Wahriyadi. Sementara, Instruktur mendapuk Gagaring Pagalung sebagai peserta paling disiplin, Mahmudah teraktif dan Ilham Hamid terheboh.