Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
AUM PendidikanBerita

SMAMSix Peringati Hari Pahlawan dengan Dialog Pelajar

×

SMAMSix Peringati Hari Pahlawan dengan Dialog Pelajar

Share this article
Dialog Pelajar memperingati hari pahlawan oleh SMAMSix. (Ist.)

KHITTAH.CO, MAKASSAR – 10 November adalah momen peringatan Hari Pahlawan Nasional. Hal itulah yang mendasari SMA Muhammadiyah 6 Makassar atau SMAMSix melaksanakan dialog pada Kamis, 14 November 2024 dan mengangkat tema ‘Aktualisasi Sikap Kepahlawanan Dalam Kehidupan.

Pihak sekolah memberi kesempatan kepada dua peserta didik menjadi narasumber, yakni Ketua Umum PR IPM SMAMSix, Muhammad Syawal dan Duta Pelajar SMAMSix, Aira Sakina. Semetara itu, Kepala Sekolah SMAMSix, Saiful Kaharuddin menyampaikan pengantar sebelum kedua narasumber.

“Menjadi bangsa Indonesia yang baik tak hanya mengetahui perjuangan pahlawan terdahulu, tetapi juga mempelajari para penghianat bangsa,” tutur Saiful.

Alasannya, kata dia, mempelajari hal demikian membuat kita tahu watak dak karakter mereka di masa lalu. Sehingga, para pelajar dan pemuda bisa menghindari karakter seperti itu.

“Siswa harus merubah gaya belajar, semangat yang membakar serta menjaga sikap dan perilaku,” tutur Saiful.

Setelah mendengarkan pengantar Saiful, acara itu dilanjutkan dengan paparan dari Muhammad Syawal. Ia mengawali pembicaraannya dengan menekankan perlunya generasi muda mempelajari sepak terjang para pahlawan dan mengambil pelajaran dari kisa hidup mereka.

“Sang Proklamator kita, Presiden pertama, Soekarno adalah sosok yang cerdas dan tegas. Semangat belajarnya sangat kuat,” kata Syawal.

Dalam skala lokal, Syawal menyebut Makassar tak ketinggalan dengan tokoh pahlawan, salah satunya adalah Syekh Yusuf Al Makassari. Seorang ulama yang terkenal getol melawan segala bentuk penjajahan dari bangsa asing.

Sementara itu, narasumber kedua, Aira Sakina menyebut perempuan memiliki panggung sendiri dalam pergulatan sejarah bangsa Indonesia.

“Kita punya RA Kartini, Cut Nyak Dhien, dan Nyi Ageng Serang. Kita punya banyak pahlawan perempuan. Artinya, bangsa kita adalah dibangun secara bahu membahu tanpa memandang gender,” tutur Aira.

Sesi dialog berjalan interaktif. Usai narasumber bercerita dan memaparkan gagasan, para peserta dialog mengajukan sejumlah pertanyaan, termasuk bagaimana cara RA Kartini membuat perempuan di Indonesia berani belajar mandiri.

Dengan demikian, pihak SMAMSix mengharapkan peserta didik mengambil banyak pelajaran tentang pengorbanan, kerja keras, serta kecintaan terhadap tanah air. (Rls)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply