KHITTAH.CO, MAKASSAR – Institut Parahikma Indonesia (IPI) ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Wisuda ke-V tahun akademik 2024/2025 di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Selasa, 17 Desember 2024.
Di acara itu, turut hadir perwakilan PP ‘Aisyiyah, PW ‘Aisyiyah Sulsel, sejumlah Pimpinan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Koordinator Kopertais Wilayah VIII, Badan Pengawas dan Pengurus IPI ‘Aisyiyah Sulsel.
Dalam sambutannya, Rektor IPI ‘Aisyiyah Sulsel, Nurhayati Azis menyebut kampusnya itu tengah beradaptasi dengan tantangan zaman. Ia dan koleganya kini tengah fokus mengusahakan IPI ‘Aisyiyah Sulsel menjadi Perguruan Tinggi yang memiliki tradisi kajian keislaman dan ilmu pengetahuan mumpuni.
“Semuanya kita lakukan demi mencetak lulusan-lulusan terbaik yang siap berkarya di berbagai bidang, profesi dan keilmuan,” tutur Nurhayati.
Nurhayati sendiri menjamin SDM IPI ‘Aisyiyah Sulsel berkualitas dan profesional. Buktinya, sebanyak 46 dosen IPI merupakan lulusan terbaik kampus di dalam maupun di luar negeri.
Bahkan, saat ini, sebanyak enam dosen IPI ‘Aisyiyah Sulsel melanjutkan studi S3 di luar negeri, dan enam dosen lainnya melakoni S3 di dalam negeri dengan fasilitas beasiswa. Selain itu, sebanyak enam dosen melanjutkan studi mandiri dalam negeri dan lima orang lainnya berhasil menyelesaikan program doktoral, di dalam dan di luar negeri.
Sementara itu, Pembina IPI ‘Aisyiyah Sulsel, Sulistyaningsih menyampaikan rasa haru dan bangga kepada kampus itu sebagai satu-satunya PTA di Sulsel yang memiliki SDM berkembang. Ia lalu menyampaikan amanat kepada para wisudawan agar ketika terjun ke masyarakat nantinya, mereka menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang ada.
“Wisudawan perlu menjadi manusia bermanfaat dan menjadi bagian dari orang yang beruntung serta mengembangkan diri, dan potensi. Selain itu, perlu menjadi pemimpin yang inspiratif dan belajar sejarah dari para pendahulu sebagai bekal masa depan,” ujar dia.
Di tempat yang sama, Koordinator Kopertais Wilayah VIII, Hamdan Juhannis memotivasi para wisudawan dengan menyebut lapangan kerja kini tak hanya membutuhkan keahlian tunggal, namun lintas disiplin, bahkan transdisiplin.
Sebab, kata Hamdan, dunia kerja membutuhkan sumber daya yang memiliki keahlian beragam namun mampu menyatukan berbagai perspektif.
Setelah sambutan-sambutan usai, acara dilanjutkan dengan menampilkan para wisudawan berprestasi tingkat institut, yakni Fahira Tuzzahra dari Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Besse Rahmayanti dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, dan Arif Zulkarnain dari Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Selain mereka, apresiasi juga diberikan kepada empat wisudawan dengan kategori prestasi non akademik selama masa kuliah, yakni Syamsul Bahri dan juga Astuti dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Muhammad Fahri dari Program Studi Pendidikan Agama Islam, dan Muh. Ilham Ramadhan dari Program Studi Ekonomi Syariah.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemutaran video inspiratif mahasiswa atas rekam perjalanannya meraih pendidikan, prestasi, dan cita-cita. Diantara yang menyentuh itu dari mahasiswa berprestasi, Fahira Tuzzahra dalam videonya bahwa ia pernah hampir tidak melanjutkan pendidikan dan memilih belajar menjahit karena ekonomi krisis di tengah wabah covid-19. Namun ibunya menguatkan meski harus berhutang.
Dalam perantauannya ke Gowa untuk kuliah, ia banyak mempertahankan hidup dengan keras seperti makan nasi dan air garam juga melakukan usaha kecil yang menghasilkan materi.
Acara ini dirangkaikan dengan ramah tamah dan pemberian penghargaan kepada sejumlah mahasiswa berprestasi tingkat fakultas dan tingkat program studi. Suasana jadi semakin meriah dan haru menambah semangat para wisudawan untuk terus meneruskan prestasi gemilang. (Rls)