Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Bupati Terpilih Sidrap Dorong UMS Rappang Dirikan Fakultas Kedokteran, Majelis Diktilitbang Sambut Antusias

×

Bupati Terpilih Sidrap Dorong UMS Rappang Dirikan Fakultas Kedokteran, Majelis Diktilitbang Sambut Antusias

Share this article
Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Budu saat memberikan sertifikat penghargaan kepada wisudawan. (Ist.)

KHITTAH.CO, Sidenreng Rappang – Bupati terpilih Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) Syaharuddin Alrif, mengusulkan pendirian Fakultas kedokteran kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang. Sebagai kepala daerah, Syahar mengaku siap mengawal mulai dari awal hingga pendirian.

Syahar menyampaikan itu saat sambutan pada pengukuhan Wisudawan UMS Rappang ke VI di Auditorium H Zaini Razak, Selasa, 24 Desember 2024. Alumni UMS Rappang itu mengaku harus membayar utang budi kepada kampus tempatnya menimba ilmu.

Menanggapi usulan Bupati, Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang juga guru besar bidang kedokteran, Professor Budu mengaku tertantang. Mesti tantangan itu tak semudah membalikkan tangan, Budu optimis UMS Rappang berpotensi membuka Fakultas Kedokteran.

“Saya tergugah dan tertantang oleh pernyataan Bupati terpilih Sidrap yang mendeklarasi agar UMS Rappang membuka Fakultas Kedokteran. Karena itu saya ingin menyampaikan respons semangat bapak bupati terpilih kita, untuk membuka Fakultas Kedokteran, tidak segampang yang kita bayangkan. Sekalipun hampir semua PTMA, mulai tahun 2023 sampai 2024 yang saat ini bukan FK, tidak ada diantaranya yang saya kunjungi yang saya kunjungi, rektornya mengatakan bisa tidak buka Fakultas Kedokteran, ternyata sekarang sudah buka,” papar Budu.

Optimisme Budu bukanlah tanpa dasar. Sejak pemerintah mencabut moratorium Fakultas Kedokteran (FK) pada tahun 2022 melalui Kepmendikbudristek Nomor 471/P/2022, peluang perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta membuka FK semakin terbuka lebar.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melakukan itu dengan alasan penambahan jumlah dokter di Indonesia, khususnya dokter spesialis.

Akhirnya, sejumlah kampus milik Muhammadiyah memberanikan diri membuka Fakultas Kedokteran, salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo).

“Yang paling pertama buka setelah moratorium FK dibuka oleh pemerintah, adalah FK Universitas Muhammadiyah Gorontalo, yang ternyata jumlah mahasiswanya hanya 2.400, lebih besar mahasiswa kita di sini. Saya kira kampus kita di sini juga lebih luas. Karena itu, tantangan bupati terpilih sangat memungkinkan,” ucap Budu disambut tepuk tangan.

Lebih lanjut, Dekan Pascasarjana Kedokteran Unhas ini membeberkan sejumlah persiapan yang harus dilakukan pimpinan kampus jika ingin membuka fakultas baru itu.

“Salah satu kunci yang paling menentukan terbukanya FK di PTMA, bukan karena fasilitas dan uangnya, tapi semangat pimpinannya, dan saya tidak meragukan Prof Jamal (Rektor UMS Rappang) kalau soal semangat,” kata dia.

Syarat lainnya adalah kampus menyiapkan 26 dosen, 12 dokter spesialis dan tenaga lainnya dengan kualifikasi S2 Biomedik.

“UMS Rappang ini, kalau di luar pulau Jawa, harus Baik Sekali. Kemudian harus ada Fakultas Sains, dan sudah memiliki Prodi Unggul, atau Prodi Unggul lebih dari 50 persen. Itu menurut saya sudah memenuhi syarat untuk dibicarakan,” tandas dia.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply