Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Lima Kandidat Dekan UM Bone Fit and Proper Test, Ini Pesan PWM Sulsel!

×

Lima Kandidat Dekan UM Bone Fit and Proper Test, Ini Pesan PWM Sulsel!

Share this article
Suasana Fit and Proper Test kandidat Dekan FKIP dan FPP UM Bone di Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulsel. (Sumber foto: AUD)

KHITTAH.CO, MAKASSAR – Sebanyak lima dari enam calon kandidat Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Pertanian dan Perikanan (FPP) Universitas Muhammadiyah (UM) Bone mengikuti fit and proper test di Aula Rapat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu, 8 Januari 2025.

Keenamnya adalah tiga calon Dekan FKIP yakni Andi Suwarni, Nurmi, dan Andi Achmad Dahlan Abdullah. Sementara tiga kandidat Dekan FPP yaitu Ernida Mahmud, Sulkifli dan Andi Bonewati. Namun, Andi Bonewati tak berkesempatan hadir karena satu dan lain hal.

Sebagaimana sebelumnya, keenam kandidat Dekan itu diberi kesempatan oleh Wakil Ketua PWM Sulsel, Mawardi Pewangi untuk memaparkan visi dan misi mereka. Setelah itu, Wakil Ketua PWM yang hadir diberi kesempatan untuk berkomentar serta memberi masukan dan saran kepada calon Dekan.

Salah satunya adalah Arifuddin Ahmad, yang menyebut UM Bone hampir serupa dengan Universitas Muhammadiyah Kupang, NTT yang menjadi lokasi Tanwir Muhammadiyah beberapa waktu lalu.

“UM Bone ini tantangannya beda dengan yang lain, membutuhkan strategi khusus. Kalau kita perhatikan hampir sama dengan kampus yang ada di NTT. Kalau di NTT tantangannya karena mayoritas non muslim, di Bone ini kebanyakan warga non Muhammadiyah,” ujar Arifuddin disambut tawa hadirin.

Meski begitu Arifuddin percaya, UM Bone adalah salah satu corong lahirnya kader-kader penerus dakwah Muhammadiyah di tempat itu.

Melanjutkan tanggapan Arifuddin, Wakil Ketua PWM Sulsel, Dahlan Lama Bawa menyebut UM Bone adalah salah satu instrumen bahwa pelanjut dakwah Muhammadiyah akan tetap ada di sana. Sebab, salah satu tanggung jawab kampus Muhammadiyah adalah membina Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang notabene Ortom Muhammadiyah berbasis kaderisasi.

“Jadi selama ini kan Bone itu persoalannya adalah kaderisasi, jadi kalau kampus sudah berkembang, pasti IMM juga masif, karena kampus wajib mendampingi. IMM adalah masa depan Muhammadiyah Bone,” tegas Dahlan.

Karena itu, Dahlan menekankan agar siapapun yang terpilih menduduki jabatan Dekan FKIP dan FPP harus berkomitmen membina IMM. “Dekan terpilih nanti harus mengawal pengkaderan Muhammadiyah di kampus, baik pengkaderan IMM maupun Baitul Arqam,” tandas Dahlan.

Usai fit and proper test, PWM Sulsel menerbitkan surat rekomendasi kepada Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. PP Muhammadiyah lah yang kana memutuskan dua nama, yakni Dekan FKIP dan FPP UM Bone.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UMSI

Leave a Reply