Khittah.co, Makassar — Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., mengunjungi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar pada Rabu, 5 Februari 2025. Dalam kunjungan silaturahim tersebut, ia juga memberikan kuliah tamu di hadapan sivitas akademika Unismuh di Ruang Rapat Senat, Lantai 17, Gedung Iqra.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unismuh, Dr. Abdul Rakhim Nanda, beserta Wakil Rektor I, Dr. Burhanuddin, Wakil Rektor II, Prof. Andi Sukri Syamsuri, serta para dekan, wakil dekan, kepala lembaga, biro, dan ketua program studi di lingkungan Unismuh Makassar.
Mengawali paparannya, Muhammad Sayuti mengapresiasi pencapaian luar biasa yang telah diraih Unismuh. Ia menyoroti keberhasilan Unismuh dalam meraih akreditasi unggul untuk institusi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang telah mencapai 100% prodi unggul, serta keberhasilan Program Studi Profesi Dokter memperoleh akreditasi internasional.
“Ini adalah hasil kerja panjang yang patut diapresiasi. Unismuh telah menjadi pionir Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Kawasan Timur Indonesia dan memiliki posisi yang sangat strategis,” ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan semakin kompleks. Oleh karena itu, ia mendorong Unismuh untuk merancang strategi yang lebih signifikan guna menghadapi persaingan global. Salah satu langkah yang disarankannya adalah memperkuat kolaborasi riset internasional dengan universitas terkemuka dunia.
Lebih lanjut, Sayuti menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia mendorong para dosen untuk melanjutkan studi S3 di luar negeri. Menurutnya, banyak perguruan tinggi di luar negeri, seperti di Jerman dan Spanyol, yang menawarkan program studi dengan biaya kuliah lebih terjangkau dibandingkan beberapa universitas di Indonesia.
Dorong Kolaborasi Riset Internasional
Ia juga menyoroti bahwa keberhasilan Unismuh tidak terlepas dari pengelolaan organisasi Muhammadiyah yang baik, berbasis tata kelola yang harmonis, manajemen yang efektif, serta kepemimpinan yang amanah, tabligh, disiplin, kompeten, dan berlandaskan ukhuwah.
“Untuk bisa bersaing di tingkat internasional, Unismuh harus berpikir global dan memiliki komitmen bersama dalam menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan,” tegasnya.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi Unismuh adalah menjalin kerja sama dalam riset kolaboratif dengan kampus-kampus top dunia. “Tantangan besar yang kita hadapi adalah riset kolaborasi dengan kampus terbaik dunia,” ujarnya.
Model Manajemen Mckinsey
Dalam kuliah tamu Muhammad Sayuti juga mengadopsi Mckinsey 7S Model Muhammadiyah sebagai organisasi yang efektif dengan melihat keselarasan tujuh elemen utama dalam manajemen, yakni Strategy, Structure, Systems, Style, Staff, Skills, dan Shared Values.
Ketujuh model organisasi tersebut
- Strategy (Strategi)
Muhammadiyah memiliki strategi berbasis dakwah Islam berkemajuan, dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, sosial, dan pemberdayaan umat. - Structure (Struktur Organisasi)
Muhammadiyah menerapkan struktur organisasi yang hierarkis tetapi fleksibel, dengan pusat di tingkat nasional (PP Muhammadiyah), wilayah (PW), daerah (PD), cabang (PC), hingga ranting (PR). - Systems (Sistem Manajemen)
Pengelolaan Muhammadiyah menggunakan sistem berbasis tata kelola modern, termasuk sistem administrasi digital. - Style (Gaya Kepemimpinan)
Kepemimpinan Muhammadiyah cenderung kolektif-kolegial - Staff (Sumber Daya Manusia)
Kader Muhammadiyah berasal dari berbagai latar belakang, baik akademisi, profesional, maupun ulama. - Skills (Keahlian dan Kompetensi)
Muhammadiyah memiliki keunggulan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan filantropi Islam. - Shared Values (Nilai-Nilai Bersama)
Nilai utama Muhammadiyah adalah Islam Berkemajuan, yang menekankan tajdid (pembaharuan) dalam pemikiran Islam, inklusivitas, serta komitmen terhadap kemanusiaan universal.