
KHITTAH.CO, MAKASSAR – Lulus Kuliah Siap Kerja yang jadi tagline Politeknik Muhammadiyah (PoltekMu) Makassar bukan isapan jempol belaka. Realisasinya terlihat saat mahasiswa D3 Teknologi Elektro Medis (TEM) melaporkan hasil praktik kerja lapangan (PKL).
Seperti yang dilaporkan oleh Mohammad Na’imul Qulub yang ber-PKL di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr. Ramelan Surabaya.
“Di sana, kami betul-betul digembleng. Kami diberikan alat syringepump, setiap orang satu, untuk di-maintanance dan dikalibrasi,” kata dia.
Hal itu ia sampaikan dalam seminar yang dihelat pada Kamis, 13 Maret 2025 di Aula TEM PoltekMu Makassar. Seluruh peserta PKL, yakni mahasiswa tingkat tiga TEM PoltekMu Makassar hadir dalam seminar tersebut.
Hadir pula Ketua Prodi TEM PoltekMu, Suwarmiyati bersama dosen pembimbing, Usman Umar, St. Fatimang, Imran Amin, Hj Hasmah, Sukarman, dan Henra Jasman.
Lebih lanjut, ia dan teman-temannya mendapat pengalaman baru terkait standar operasional dan perawatan dua alat radioterapi yang sebelumya tidak pernah mereka tangani. “Luar biasa sekali, kami dapat alat brakiterapi merk Flexitron dan alat linac merk Elekta,” ungkap dia.
Selain itu, mahasiswa TEM PoltekMu juga belajar kedisiplinan selama bertugas di RSAL Ramelan. “Dari segi kedisiplinan, kami sudah harus ikut apel pagi di rumah sakit pukul 6:40 setiap hari,” ujar dia.
Hal yang menarik dipaparkan oleh Eka Rangga yang ber-PKL di RS Wahidin Sudirohusodo Mojokerto. Ia mengungkapkan, di rumah sakit itu, mahasiswa Elektromedis Jakarta dan Surabaya juga sedang ber-PKL. Ketika pihak rumah sakit menghelat kuis bagi mahasiswa PKL terkait kompetensi elektromedis, mahasiswa PoltekMu meraih juara 1 dan 2.
Kabarnya, beberapa tahun belakangan ini, pihak Instalasi Pemeliharaan Sarana RSWS Mojokerto memang sengaja membuat kuis untuk mengetahui kemampuan mahasiswa yang ber-PKL di rumah sakit mereka.
“Kuis kemarin itu, katanya merupakan soal ujian kompetensi tahun lalu,” kata Eka. Ia mengaku bersyukur dapat melaksanakan PKL di RSWS Mojokerto. Pasalnya, selama di sana, hampir setiap hari mahasiswa PoltekMu melakukan praktik.
“Kami sering sekali melakukan kalibrasi dan instalasi alat selama di sana. Walau alat yang kami dapatkan sama saja dengan waktu PKL 1 dan 2, tetapi intensitas kerja alatnya tinggi. Sangat sering dilakukan, jam terbang kami juga jadi tinggi,” kata dia.
Sementara itu, dosen pembimbing, Imran Amin mengaku bersyukur dengan laporan hasil PKL para mahasiswa. Menurut dia, mahasiswa TEM PoltekMu secara umum telah berhasil mencapai kompetensi yang ditargetkan dalam PKL 3.
“Mereka sudah punya pengalaman yang cukup terkait instalasi, maintanance, dan kalibrasi alat kesehatan, baik kelas standar maupun level tinggi, meski tidak dapat dimungkiri, ada juga yang ternyata di wahana praktik hanya dapat alkes level standar,” ujar dia.
Namun, ia memastikan, para mahasiswa telah mendapatkan pengalaman terkait standar operasional prosedur alkes, K3, adaptasi, kolaborasi, dan kompetisi positif selama ber-PKL 3. “Ini yang mahal, terlebih lagi softskill-nya. Insyaallah, dengan begini alumni kita, lulus kuliah, siap kerja,” ujar dia.
Ketua Prodi D3 TEM PoltekMu Makassar, Suwarmiyati juga tidak dapat menyembunyikan rasa syukur, bahagia, dan kebanggaannya terhadap mahasiswa-mahasiswa yang telah merampungkan PKL 3-nya.
“Kami dengar sendiri, laporan baik dari mahasiswa maupun pembimbing klinik dari wahana praktik. Kami bersyukur, secara umum, mahasiswa kami telah memberikan yang terbaik. Meski ada yang kurang, itu jadi bahan evaluasi untuk peningkatan kualitas ke depan,” kata dia.
Untuk itu, Kaprodi mengungkapkan terima kasih kepada mitra PoltekMu yang telah menyediakan wahana praktik bagi mahasiswa PoltekMu. “Apalagi tadi kita dengar sendiri laporan mahasiswa, sambutan pihak rumah sakit sangat baik, tidak pelit ilmu, dan bahkan ada yang sering diajak makan-makan,” ungkap dia tersenyum.