Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

MBS Enrekang Gelar Haflatul Ikhtitam, Wisuda 95 Santri

×

MBS Enrekang Gelar Haflatul Ikhtitam, Wisuda 95 Santri

Share this article

KHITTAH.CO, Enrekang — Muhammadiyah Boarding School (MBS) Enrekang menggelar Haflatul Ikhtitam atau acara penamatan santri tingkat SMA, MA, dan MTs tahun ajaran 2024/2025 di Auditorium Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN), Kamis, 8 Mei 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain Ketua dan Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Enrekang, perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Enrekang, Rektor UNIMEN, para dosen, wali santri, serta para asatidz dan asatidzah MBS Enrekang.

Kepala MTs Muhammadiyah Enrekang, Drs. H. Hasbudi, menyampaikan bahwa tahun ini sebanyak 95 santri dinyatakan lulus. Rinciannya, 13 orang dari jenjang SMA, 30 orang dari MA, dan 52 orang dari MTs.

Direktur MBS Enrekang, Drs. KH. Mardan, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para orang tua atas kepercayaan yang diberikan kepada MBS Enrekang dalam mendidik putra-putrinya.

“Tiga tahun lalu, bapak dan ibu menitipkan anaknya untuk dibina di MBS Enrekang. Alhamdulillah, hari ini mereka telah dinyatakan lulus. Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaannya,” ujar KH. Mardan.

Ia juga berpesan agar para santri mampu menjadi teladan di tengah masyarakat, mengingat selama masa pendidikan mereka telah dibina secara karakter dan dibekali hafalan Al-Qur’an.

“Jadilah kebanggaan keluarga dan masyarakat. Tunjukkan akhlak yang baik sebagaimana yang telah dibiasakan selama mondok,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, KH. Mardan juga menginformasikan bahwa tahun ini MBS Enrekang telah membuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan Teknik Alat Berat. Ia berharap para lulusan MTs dapat melanjutkan pendidikan di jenjang SMK tersebut.

Ketua PDM Enrekang, Muh. Husain Kamaruddin, S.Th.I., M.Pd., yang turut hadir, menyampaikan bahwa Haflatul Ikhtitam MBS Enrekang merupakan bagian dari rangkaian penamatan santri di lingkungan amal usaha Muhammadiyah.

“Sebelumnya telah dilaksanakan penamatan di SMA Muhammadiyah Kalosi (SMAMBEL), dan insya Allah pekan depan akan dilanjutkan dengan penamatan di Madrasah Ibtidaiyah Kalosi,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya sistem pendidikan pesantren yang berlangsung penuh selama 24 jam.

“Pesantren adalah wadah yang efektif dalam membina karakter. Di sini santri diajarkan kedisiplinan, mulai dari bangun tidur, ibadah berjamaah, hingga manajemen waktu istirahat,” ujar Husain.

Acara Haflatul Ikhtitam berlangsung khidmat dan penuh haru. Sejumlah santri, guru, dan orang tua tampak menitikkan air mata sebagai ungkapan syukur atas capaian selama tiga tahun masa pembinaan.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UIAD

Leave a Reply