KHITTAH.CO, PAREPARE — Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) menghadirkan terobosan baru dalam pengabdian kepada masyarakat melalui peluncuran Website SiDesa (Sistem Informasi Desa).
Inovasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat tata kelola pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, dan berbasis teknologi.
Wahyu Artanugraha, perancang aplikasi sekaligus Kepala Bidang Pusat Data dan Informasi Strategis UMPAR, menegaskan bahwa SiDesa bukan sekadar alat bantu administrasi, tetapi menjadi jembatan menuju “Desa Cerdas”.
“Website SiDesa UMPAR hadir sebagai sarana integrasi dan tata kelola informasi berbasis teknologi yang efisien, mulai dari pendataan kependudukan, layanan kesehatan, hingga informasi potensi dan kegiatan desa,” kata Wahyu dalam sesi pembekalan KKN Angkatan XXVII UMPAR yang berlangsung dua hari, 15–16 Juli 2025, digelar di Auditorium kampus
Menurut Wahyu, SiDesa memungkinkan pemerintah desa untuk mengelola data secara fleksibel dan ekonomis. Selain mempercepat pelayanan, digitalisasi juga membuka ruang partisipasi warga desa secara aktif dalam pembangunan lokal. Untuk itu, setiap lokasi KKN akan dilengkapi pelatihan teknis bagi aparat desa agar mampu mengelola sistem secara mandiri dan berkelanjutan.
“Pelayanan publik desa bisa diakses lebih cepat dan mudah. Ini akan memperkuat partisipasi serta kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa,” ujarnya.
Selaras dengan Amanat Regulasi
Penerapan digitalisasi desa ini, lanjut Wahyu, selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019, yang menekankan pentingnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membangun desa yang mandiri dan responsif.
“Digitalisasi desa bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” tegas Wahyu, yang juga merupakan dosen Teknik Informatika UMPAR dan kandidat doktor di University Malaysia Perlis.
Pengabdian Harus Berdampak
Rektor UMPAR, Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa setiap kegiatan pengabdian yang dilakukan sivitas akademika harus memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“UMPAR harus mentransformasi kehidupan masyarakat. Kampus tidak boleh hadir sebagai pelengkap, tetapi harus menjadi pusat solusi dan penggerak inovasi sosial serta ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Prof. Jamaluddin.
Website SiDesa, kata dia, merupakan bentuk konkret dari pesan tersebut, yaitu sebuah kontribusi yang tidak hanya bersifat akademis, tetapi langsung menyentuh kebutuhan masyarakat di tingkat desa.
438 Mahasiswa KKN Kawal SiDesa dan UMKM
Sebanyak 438 mahasiswa KKN UMPAR Angkatan XXVII dijadwalkan diterjunkan ke tiga wilayah pada 29 Juli 2025 mendatang. Mereka akan disebar di Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Enrekang.
Selain mengawal implementasi SiDesa, para mahasiswa juga diberi mandat untuk mendampingi pengembangan produk dan inovasi UMKM lokal.
Tema KKN tahun ini, Digitalisasi Desa, mencerminkan komitmen UMPAR untuk menghadirkan teknologi yang membumi.
Bagi UMPAR, transformasi digital bukan sekadar proyek, melainkan langkah strategis menuju desa yang inklusif dan berdaya saing.