KHITTAH.CO, Surabaya — Universitas Muhammadiyah Palopo (UMPalopo) menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat yang berlangsung di Graha Unesa, Surabaya, Kamis, 14 Agustus 2025.
Rakornas ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, dalam mendukung percepatan implementasi Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang optimalisasi pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Program prioritas yang diusung meliputi Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis, serta berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat desa.
Mengusung tema “Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi dalam Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembentukan Forum Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat, serta Penyusunan Rencana Aksi Bersama”, forum ini dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu, Prof. Dr.rer.nat. Abdul Haris, M.Sc.
Dalam sambutannya, Abdul Haris menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menurunkan angka kemiskinan.
“Presiden Prabowo berpesan, angka kemiskinan harus ditekan, bahkan kalau perlu dihapuskan. Perguruan tinggi harus hadir memastikan akses pendidikan terbuka untuk semua, serta berkontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat,” tegasnya.
Rakornas ini dihadiri Ketua Forum Rektor Indonesia, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia, perwakilan kementerian, Kepala LLDIKTI IX, serta ratusan pimpinan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi UMPalopo, Prof. Dr. Hadi Pajarianto, M.Pd.I., selaku perwakilan UMPalopo menegaskan keikutsertaan kampus dalam Rakornas ini sebagai bentuk komitmen untuk mendukung agenda nasional pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, perguruan tinggi harus menjadi pusat solusi berbasis riset, inovasi, dan kearifan lokal.
“UMPalopo tidak hanya fokus pada pembelajaran di kelas, tetapi juga berperan langsung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah Luwu Raya dan Sulawesi Selatan. Rakornas ini menjadi ruang bagi kami untuk memperluas jejaring dan memperkuat program pengabdian berbasis riset,” ungkap Prof. Hadi.
Ke depan, UMPalopo berencana memperluas cakupan desa mitra, menjalin kemitraan dengan pemerintah dan sektor swasta, serta menghadirkan inovasi pemberdayaan yang lebih berdampak.
“Kami ingin memastikan setiap kegiatan pengabdian membawa perubahan nyata, bukan hanya untuk masyarakat desa, tetapi juga untuk memperkuat karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan,” tutupnya.