Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Dr Haitam al Haddad: Umat Lemah karena Kehilangan Akidah Sejati

×

Dr Haitam al Haddad: Umat Lemah karena Kehilangan Akidah Sejati

Share this article

Khittah.co – Dr Haitam bin Jawwad al Haddad Chair of The Fatwa Committee for The Islamic Council of Europe (ICE) mengingatkan pentingnya membangun kembali kekuatan akidah Islam di tengah kondisi umat yang semakin lemah. Pesan itu ia sampaikan dalam pemaparannya pada kajian Pemetaan Akidah Islam Kontemporer yang digelar Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Jumat, 27 September 2025.

Menurut Dr Haitam, kelemahan umat terlihat nyata dari ketidakmampuan dunia Islam menyalurkan bantuan sederhana ke Gaza yang terkepung. “Umat ini tidak sanggup memasukkan air bersih atau obat-obatan ke Gaza. Di manakah akidah yang dahulu menjadikan umat Islam mampu menaklukkan dua kekuatan terbesar dunia, Romawi dan Persia, hanya dalam waktu dua puluh tahun?” ujarnya.

Ia menegaskan, kejayaan Islam pada masa awal bukan karena jumlah atau kekuatan senjata, melainkan karena akidah yang murni. Kaum Muslimin datang dari padang pasir, tetapi dengan akidah yang sejati mereka mampu memenuhi dunia dengan keadilan setelah dipenuhi kezaliman.

Dr Haitam menilai, pokok-pokok akidah sebenarnya telah disepakati oleh seluruh umat Islam. Antara lain keyakinan bahwa Allah adalah Rabb, Pencipta, dan Pengatur; Nabi Muhammad ﷺ adalah penutup para nabi dan rasul; Al-Qur’an adalah firman Allah yang terjaga; serta para sahabat adalah generasi terbaik. “Perbedaan yang muncul hanya pada cabang atau tafsir, bukan inti akidah,” jelasnya.

Namun, ia mengkritisi sebagian umat yang lebih sering menekankan hadits tentang perpecahan menjadi 73 golongan. Padahal, menurutnya, inti akidah adalah menyatukan umat, bukan memecah-belah. “Kitab yang saya tulis ini adalah ajakan untuk meluruskan pemahaman akidah Islam agar menguatkan persatuan, bukan menambah perpecahan,” tegasnya.

Lebih jauh, ia berharap karya tersebut dapat diterjemahkan ke berbagai bahasa agar menjadi rujukan internasional. Sejumlah pihak, katanya, sudah menunjukkan minat untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Bengali, Turki, hingga Inggris. “Semoga Muhammadiyah juga berkenan menerjemahkan kitab ini,” ungkapnya.

Dengan penuh harap, Dr Haitam menutup pesannya: “Akidah Islam adalah motor penggerak yang membuat umat kembali bangkit. Inilah saatnya kita mengamalkan akidah sebagaimana dikehendaki Allah, agar umat ini benar-benar menjadi khairu ummah, sebaik-baik umat bagi seluruh manusia.”

(Syahroni Nur Wachid)

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner PMB UNIMEN

Leave a Reply