KHITTAH.CO, Bulukumba — Tim Program Kosabangsa Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) bersama Universitas Negeri Makassar (UNM) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat pesisir melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Peningkatan Keterampilan Diversifikasi Olahan Ikan dan Pemulihan Lingkungan Pesisir terhadap Masyarakat Rentan Bencana Gelombang Ekstrem di Kabupaten Bulukumba.”
Program ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara dua perguruan tinggi tersebut, dengan Ilmar Andi Achmad, S.Pd., M.Pd. sebagai Ketua Pelaksana, serta Fauzan Akbar, S.Pd., M.Pd. dan Harry Hardian Sakti, S.T., M.S.P. sebagai anggota pelaksana. Dari pihak UNM, hadir para pendamping ahli dengan kepakaran masing-masing, yaitu Amal, S.Pi., M.Si., Ph.D. (Geografi Sumberdaya Pesisir dan Ekologi Mangrove), Prof. Dr. Muhammad Rakib, S.Pd., M.Si. (Ekonomi Kewirausahaan), dan Prof. Nur Anny Suryaningsih Taufieq, M.Si., Ph.D. (Sains Lingkungan).
Rangkaian kegiatan Kosabangsa dimulai dengan pelatihan diversifikasi olahan ikan bagi masyarakat pesisir Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat dalam mengolah hasil laut menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, sehingga mampu memperkuat kemandirian dan kesejahteraan keluarga nelayan.
Setelah pelatihan, kegiatan dilanjutkan dengan pemasangan jalur evakuasi bencana di kawasan pesisir Bintarore sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana gelombang ekstrem dan abrasi.
Kegiatan hari ini, Senin, 13 Oktober 2025 dilanjutkan dengan aksi penanaman mangrove di sepanjang pesisir Bintarore sebagai wujud nyata kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan perlindungan alami terhadap abrasi pantai.
Ketua Pelaksana, Ilmar, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ini dirancang secara terpadu untuk memperkuat kapasitas masyarakat pesisir dari berbagai aspek yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Kami ingin menciptakan masyarakat pesisir yang mandiri dan sadar lingkungan. Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan ekonomi, tetapi juga menumbuhkan kepedulian terhadap keselamatan dan kelestarian alam,” ungkapnya.
Pendamping dari UNM, Amal, menekankan pentingnya keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya laut dan kelestarian ekosistem.
“Mangrove berperan penting dalam menjaga keseimbangan pesisir. Dengan menanam mangrove, kita bukan hanya menanam pohon, tetapi menanam harapan dan perlindungan bagi generasi pesisir di masa depan,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Anny, menilai bahwa kolaborasi UM Bulukumba dan UNM dalam program Kosabangsa merupakan langkah konkret perguruan tinggi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
“Pendekatan yang dilakukan dalam program ini sangat komprehensif, menggabungkan edukasi, riset, dan aksi lapangan. Ini bukti bahwa pengabdian masyarakat bisa menjadi sarana nyata membangun kesadaran ekologis,” ujarnya.
Kepala Lingkungan Situbaru, Sato Dg. Nangka’, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan Kosabangsa ini.
“Kegiatan seperti ini sangat membantu masyarakat kami. Tidak hanya memberikan ilmu dan keterampilan, tetapi juga membawa perubahan nyata di lapangan. Kami berharap kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.
Ketua Kelompok Nelayan Sipatuo Kelurahan Bintarore, Muh. Fikrillah, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan tersebut.
“Kami merasa diperhatikan dan diajak ikut berperan langsung. Dari edukasi mitigasi bencana, sampai menanam mangrove, semua sangat bermanfaat bagi kami,” katanya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat pesisir Bintarore diharapkan semakin berdaya secara ekonomi, memiliki kepedulian terhadap lingkungan, dan siap menghadapi perubahan alam secara bijak dan berkelanjutan.
(Syayyidina Ali)