Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Mahasiswa KKN ITSBM Selayar Bentuk Ranting Muhammadiyah di Bontolebang, Dorong Gerakan Pemberdayaan Masyarakat

×

Mahasiswa KKN ITSBM Selayar Bentuk Ranting Muhammadiyah di Bontolebang, Dorong Gerakan Pemberdayaan Masyarakat

Share this article

KHITTAH.CO, Selayar — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM) Selayar berhasil membentuk Ranting Muhammadiyah di Desa Bontolebang, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu, 1 November 2025.

Pembentukan ranting ini menjadi salah satu capaian penting dari KKN angkatan pertama ITSBM Selayar yang mengusung semangat gerakan pembaruan melalui kegiatan keumatan, lingkungan, regenerasi, serta pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi.

Desa Bontolebang dikenal memiliki potensi wisata alam yang eksotik. Namun, potensi tersebut membutuhkan dukungan dari masyarakat yang produktif, lingkungan yang bersih, serta generasi muda yang berkarakter dan berdaya saing.

Selama program berlangsung, berbagai kegiatan telah dilakukan. Di antaranya pelatihan usaha mikro kecil (UMK), pendampingan pembuatan merek dan strategi pemasaran produk, kerja bakti menjaga kebersihan lingkungan, serta sosialisasi pola hidup bersih dan sehat kepada ibu-ibu dan pelajar.

Mahasiswa juga memberikan pelatihan teknologi sederhana untuk mendukung pemasaran digital dan pengelolaan usaha masyarakat desa.

Puncak kegiatan KKN ditandai dengan pembentukan Ranting Muhammadiyah Desa Bontolebang. Struktur kepengurusan yang terbentuk meliputi Hasbiadi sebagai Ketua, Ardianto sebagai Sekretaris, Joni Irsandi sebagai Wakil Sekretaris, Andisahid sebagai Bendahara, serta tiga anggota: Irsadi, Panawari, dan Febrianto.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kepulauan Selayar, Drs. Abdullah, M.Pd., yang memberikan arahan sekaligus motivasi kepada pengurus ranting yang baru terbentuk.

Ia menegaskan bahwa sejak awal pembekalan, mahasiswa KKN ITSBM Selayar diarahkan untuk menjalankan dua model KKN , yaitu KKN Persyarikatan dan KKN Kolaboratif  sebagai upaya memaksimalkan pengabdian kepada masyarakat sekaligus memperluas peran Muhammadiyah hingga ke tingkat desa.

“Muhammadiyah sebagai organisasi Islam tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Namun demikian, Muhammadiyah tidak melarang anggotanya untuk berpolitik secara individu,” ujar Drs. Abdullah dalam arahannya.

Momentum bersejarah ini turut diperkuat dengan penyerahan tanah wakaf dari Dr. Muhammad Arsyad, S.Sos., M.M. kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah untuk pembangunan masjid di Desa Bontolebang.

Tanah wakaf itu kemudian diserahkan secara langsung kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bontolebang sebagai langkah awal pengembangan pusat dakwah dan kegiatan keagamaan di wilayah tersebut.

Salah satu mahasiswa, Muh Sawal berharap, kehadiran mereka melalui program KKN tidak sekadar meninggalkan hasil kerja, tetapi juga menanamkan semangat pembaruan, kemandirian, dan keberlanjutan gerakan pemberdayaan masyarakat.

“Kami ingin masyarakat Bontolebang terus melanjutkan semangat perubahan ini, menjadikannya bagian dari kehidupan sosial dan keagamaan mereka,” ujar Sawal

Dengan terbentuknya Ranting Muhammadiyah di Desa Bontolebang, kegiatan KKN ITSBM Selayar tak hanya menjadi wujud nyata pengabdian mahasiswa, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan di tingkat akar rumput.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UNISMUH MAKASSAR

Leave a Reply