Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Berita

Ketua Majelis Diktilitbang Muhammadiyah Dorong Penguatan Bahasa Inggris dan Matematika di Unismuh Makassar

×

Ketua Majelis Diktilitbang Muhammadiyah Dorong Penguatan Bahasa Inggris dan Matematika di Unismuh Makassar

Share this article

Khittah.co, Makassar — Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Bambang Setiaji, menekankan pentingnya inovasi dan penyesuaian strategi bagi perguruan tinggi Muhammadiyah (PTMA) agar tetap relevan di tengah dinamika pendidikan tinggi global.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan Focus Group Discussion yang digelar di Ruang Rapat Senat, Gedung Iqra Lantai 17, Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Kamis, 6 November 2025.

Kegiatan ini dihadiri sejumlah rektor dan pimpinan PTMA se-Sulawesi Selatan. Sementara dari luar Sulsel, tampak Rektor UM Buton, dan UM Kendari.

Dalam pengantarnya, Rektor Unismuh Makassar, Dr Abd Rakhim Nanda, menyoroti berbagai capaian universitas dalam beberapa pemeringkatan internasional seperti Times Higher Education (THE) Impact Ranking, THE World University Ranking, QS Asia University Ranking, dan saat ini sedang menunggu hasil UI GreenMetric.

“Kami ingin menegaskan kepada masyarakat bahwa Unismuh adalah perguruan tinggi yang terpercaya, dengan indikator kepercayaan publik yang kami bangun melalui akreditasi dan sertifikasi,” ujarnya.

Rakhim Nanda juga menyebut Unismuh kini tengah meneliti tingkat partisipasi kuliah siswa SMA di Sulawesi Selatan. “Dari sekitar 100 ribu lulusan SMA, 30 ribu terserap di perguruan tinggi negeri. Padahal APK Sulsel baru 43 persen. Berarti hanya 13 persen yang kita bagi dengan sesama PTS,” tandasnya.

Tantangan Era Baru Pendidikan Tinggi

Prof. Bambang menilai, jumlah mahasiswa merupakan kunci keberlanjutan perguruan tinggi swasta. “Kampus swasta hidup dari jumlah mahasiswa. Karena itu, setiap fakultas harus mampu memasarkan diri dan menjaga kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kemampuan bahasa Inggris dan matematika bagi mahasiswa. “Bahasa Inggris adalah syarat global, sementara matematika membentuk logika berpikir. Ini harus diperkuat agar lulusan kita siap bersaing,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta itu.

Menurut Prof. Bambang, kampus harus adaptif terhadap perubahan era digital dan media sosial. “Media sosial memengaruhi minat generasi muda. Namun, daya tarik kampus tetap harus dibangun dari kualitas nyata — bukan sekadar promosi,” tambahnya.

Dorongan untuk Pendidikan Vokasi dan Reformasi Kurikulum

Dalam diskusi tersebut, Direktur Politeknik Muhammadiyah Makassar, Prof Mustari Bosra, menyampaikan perlunya peningkatan posisi politeknik agar tidak dipandang sebelah mata.

“Kami berharap Majelis Diktilitbang memperjuangkan agar pendidikan vokasi lebih diakui secara setara dengan universitas,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Prof. Bambang menilai pendidikan vokasi akan semakin penting. “Buka program D4, itu sekarang sangat diminati dan lulusannya bisa langsung praktik. Dunia kerja tidak hanya melihat gelar, tapi kompetensi nyata,” katanya.

Ia juga mendorong reformasi kurikulum di fakultas agama. “Kurikulum harus menyesuaikan kebutuhan zaman. Mahasiswa tarbiyah misalnya, bisa belajar cyber security atau ilmu komputer agar punya peluang kerja lebih luas,” ungkapnya.

Penguatan Kolaborasi antar PTMA

Sejumlah pimpinan kampus lain turut memaparkan perkembangan dan tantangan masing-masing. Rektor Institut Aisyah (INAS) mengungkapkan proses perubahan kelembagaan, sedangkan Rektor Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai menyampaikan keberhasilan meraih akreditasi unggul dan rencana pembukaan program studi non keagamaan.

Menutup diskusi, Prof. Bambang mengapresiasi langkah-langkah inovatif yang ditempuh kampus Muhammadiyah di Sulawesi Selatan. “Setiap perguruan tinggi harus berani mengambil terobosan. Jangan hanya menunggu regulasi. Kalau menunggu aturan, kita akan tertinggal,” tegasnya.

KAMPUS MUHAMMADIYAH DI SULSEL

  • Klik Banner UNISMUH MAKASSAR

Leave a Reply