
KHITTAH.CO, Makassar — Kolaborasi pendidikan lintas negara kembali terwujud melalui penyelenggaraan International Conference on Educational Sciences (ICONEDS) 2025 Batch III di Universitas Negeri Makassar (UNM), Rabu, 5 November 2025. Konferensi internasional ini diinisiasi oleh Perkumpulan Program Studi Doktor Pendidikan (PPSDP) se-Indonesia, bekerja sama dengan UNM dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Sebanyak 21 perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia turut serta dalam ajang akademik ini. Para pakar dari tujuh negara hadir berbagi pemikiran dan hasil riset terbaru di bidang pendidikan. Di antaranya Assoc. Prof. Dr. Hutkemri Zulnaidi dari Universiti Malaya, Asst. Prof. Dr. Pramendra Singh dari Marwadi University, Dr. Ali Radhi Abul Hussein dari General Directorate of Education, Najaf (Irak), serta Asst. Prof. Dr. Anahita Ghonad dari Veritas University College, Malaysia. Dari Thailand hadir Doris Ogueri, Ph.D., sedangkan Indonesia diwakili Prof. Dr. Widya Karmila Sari Achmad (UNM) dan Prof. Erwin Akib, Ph.D. (Unismuh).
Dengan tema “Educational Sciences and Technological Development”, konferensi ini menyoroti tantangan dunia pendidikan di tengah perkembangan teknologi digital yang kian cepat. PPSDP menegaskan pentingnya kolaborasi riset lintas negara, peningkatan publikasi ilmiah, dan penguatan kapasitas peneliti di tingkat doktoral agar mampu bersaing di ranah global.
Usai konferensi, kegiatan berlanjut di Lantai 17 Gedung Iqra, Unismuh Makassar, melalui pertemuan akademik antara PPSDP dan Universiti Tun Abdul Razak (UNIRAZAK), Malaysia. Forum ini dirangkaikan dengan Annual Meeting PPSDP, yang dihadiri pimpinan dan perwakilan 21 perguruan tinggi anggota.
Pertemuan tersebut diisi dengan pembahasan Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 39 Tahun 2025 tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi, serta penandatanganan nota kesepahaman (MOA) antara UNIRAZAK dan seluruh anggota PPSDP.
Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abd Rakhim Nanda, menegaskan bahwa kemitraan akademik lintas negara ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi perguruan tinggi Indonesia di kancah global. Ia berharap kerja sama ini tidak berhenti pada simbol kemitraan, tetapi berlanjut dalam bentuk riset bersama dan inovasi pendidikan yang nyata.
Rangkaian kegiatan ICONEDS 2025 tidak hanya berfokus pada konferensi ilmiah. Sehari setelahnya, Kamis, 6 November 2025, PPSDP melanjutkan kegiatan dengan Joint International Community Service Program di SMA dan SMP Athirah Makassar. Kegiatan bertema “Improving Competence and Learning Quality for Students, Teachers, and Education Personnel” ini menghadirkan sejumlah akademisi dari Indonesia dan Malaysia untuk berbagi praktik pendidikan terbaik.
Asst. Prof. Dr. Hamidah Binti Mohamad dari UNIRAZAK membahas efektivitas pembelajaran daring di perguruan tinggi, sementara Dr. Ika Maryani dari Universitas Ahmad Dahlan mengulas penerapan kecerdasan buatan dalam pembelajaran. Prof. Abdullah Pandang dari UNM menyampaikan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru bimbingan konseling di Makassar.
Program pengabdian masyarakat ini menjadi wadah bagi para dosen dan mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam peningkatan kualitas pendidikan di tingkat sekolah menengah.
Pada hari yang sama, PPSDP juga menggelar kegiatan Visiting Scholar dengan tema “Integrating Local Wisdom and Global Goals: A New Model for Sustainability Education in Indonesia.” Sesi ini menampilkan sejumlah ilmuwan terkemuka dari berbagai universitas, di antaranya Asst. Prof. Dr. Hamidah Binti Mohamad (UNIRAZAK), Prof. Dr. Bambang Sumardjoko (UMS), Prof. Dr. Sudarwan Danim (UNIB), dan Prof. Dr. Abdullah Pandang (UNM).
Mereka membahas berbagai isu aktual, mulai dari integrasi ChatGPT dalam pembelajaran bahasa asing hingga model kepemimpinan transformasional dalam pendidikan berkelanjutan.
Diskusi tersebut menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara nilai-nilai kearifan lokal dan tuntutan globalisasi pendidikan. Para pembicara menyoroti bahwa inovasi teknologi seharusnya tidak mengikis nilai kemanusiaan dan budaya, tetapi justru memperkaya pendekatan pembelajaran.
Rangkaian ICONEDS 2025 ditutup dengan Coaching Clinic Penulisan Jurnal Internasional Bereputasi di Universitas Negeri Makassar, yang dipandu oleh Prof. Urip Sulistiyo, Ph.D. dari Universitas Jambi. Sesi ini membantu para akademisi meningkatkan kemampuan publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional.
Melalui konferensi, pertemuan tahunan, dan program pengabdian lintas negara ini, PPSDP bersama UNM dan Unismuh Makassar menegaskan komitmennya terhadap sinergi antara riset, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kolaborasi dengan UNIRAZAK Malaysia diharapkan menjadi jembatan penguatan jejaring akademik kawasan Asia Tenggara serta memperkokoh kontribusi Indonesia dalam pengembangan ilmu pendidikan di tingkat global.





















