KHITTAH.CO, Melbourne — Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Australia menggelar Musyawarah Pimpinan Cabang Istimewa (Musypimcab) ‘Aisyiyah Australia Periode 2023–2025 dengan tema “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan dalam Melakukan Dakwah Kemanusiaan Global.” Forum ini menjadi ajang strategis bagi kader ‘Aisyiyah di Australia untuk mengevaluasi capaian program, menyusun arah gerak organisasi, serta memperkuat peran perempuan dalam menjawab isu-isu kemanusiaan lintas negara.
Rangkaian Musypimcab dibuka dengan Pidato Iftitah yang disampaikan oleh Ketua PCIA Australia, Rina Febrina Sarie, sebelum rangkaian plenary session. Dalam pidatonya, Rina menegaskan pentingnya peran perempuan berkemajuan sebagai penggerak dakwah kemanusiaan global. Ia menekankan bahwa ‘Aisyiyah harus menjadi garda terdepan dalam mengarusutamakan nilai-nilai Islam berkeadilan dan berkemajuan di tengah masyarakat multikultural Australia.
Acara dilanjutkan dengan Pleno I dengan pembacaan tata tertib sidang oleh Ketua Sidang, Lisma Dyawati Fuaida. Setelah itu, Sekretaris PCIA Australia, Rina Andriana, memaparkan laporan pelaksanaan program dan hasil evaluasi kinerja organisasi. Pleno II menghadirkan laporan dinamika ranting-ranting istimewa di Australia yang disampaikan oleh Annie Megarezki Upton, Ketua Pimpinan Ranting Istimewa ‘Aisyiyah (PRIA) New South Wales. Sementara itu, Pleno III berfokus pada tanggapan dan pembahasan laporan PCIA Australia oleh para peserta musyawarah.
Agenda terakhir, Pleno IV, ditutup dengan Sidang Tata Tertib Pemilihan Anggota Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah Australia Periode 2025–2027 yang dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan, Yanti Ridwan. Dalam sidang ini, peserta menyepakati tiga keputusan penting: pengesahan laporan PCIA Australia, pengesahan tata tertib sidang, dan pengesahan panitia pemilihan. Selain itu, panitia juga menetapkan daftar calon sementara anggota pimpinan cabang untuk periode mendatang yang berjumlah 24 orang.
Musypimcab PCIA Australia 2023–2025 tidak hanya menjadi forum organisatoris, tetapi juga simbol konsolidasi gerakan perempuan Islam berkemajuan di luar negeri. Melalui semangat musyawarah dan kolaborasi lintas ranting, ‘Aisyiyah Australia meneguhkan komitmen untuk memperluas kiprah dakwah kemanusiaan global dengan nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin.
Citizen Reporter: Khilda Wildana Nur, PhD student, Centre for Urban Research, RMIT University, Melbourne





















